Bola Basket
Porsir tenaga hingga jatuh sakit, Timnas Putri tembus Divisi A Asia
21 Agustus 2023 15:39 WIB
Ilustrasi - Maskot FIBA World Cup 2023 JIP menyalami pemain Timnas Basket Putri saat peresmian revitalisasi lapangan basket pada Revamp My Court di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww
Jakarta (ANTARA) - Perjuangan keras para pemain Timnas Bola Basket Putri dalam upayanya menembus level teratas bola basket Asia yakni Divisi A FIBA Asia menyebabkan beberapa pemain harus memporsir tenaganya dan bahkan sampai jatuh sakit.
"Pada saat pertandingan di sana ada dua orang harus kerja lebih dari yang lain yaitu Agustin dan Kimberley karena posisi mereka nggak ada gantinya," kata Penanggung Jawab Timnas Bola Basket Putri Christopher Tanuwidjaja dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Christopher menyebut bahwa Agustin Elya Gradita Retong dan Kimberley Pierre-Louis bermain sampai 36 menit dalam setiap pertandingan yang berlangsung selama 40 menit pada ajang kompetisi Piala Asia FIBA Putri 2023 Divisi B di Bangkok Thailand.
Hal itu dikarenakan sejumlah pemain yang berada di posisi point guard dan forward yang ditempati oleh Agustin dan Kimberley sedang mengalami cedera sehingga tidak bisa turut berkontribusi pada kompetisi yang berlangsung di Nimibutr Stadium Bangkok tersebut.
Baca juga: Kalahkan Iran, basket putri Indonesia naik ke Divisi A FIBA Asia Cup
Bahkan, Kimberley yang kerap menjadi andalan Timnas Indonesia harus terbang ke Thailand dalam kondisi yang tidak fit karena sakit. Kendati demikian, pemain naturalisasi yang benar-benar mencintai Indonesia itu memperjuangkan untuk terus bermain pada lima pertandingan selama di Bangkok.
"Jujur saja sebenarnya Kimberley sudah nggak bisa main di gim final. Selesai pertandingan melawan Thailand di semi final, mau keluar lapangan, dia jatuh terduduk. Dan di situ dia nangis," kata Christoper.
Kimberley mengeluhkan seluruh badannya yang terasa sakit sehingga tidak kuat lagi, bahkan hanya untuk berdiri. Akhirnya, kata Christoper, Kimberley meminta waktu semalaman penuh untuk pemulihan dan bisa kembali bermain keesokan harinya di gim final.
Pada laga final melawan Iran, Kimberley tidak bisa memproduksi poin tertinggi untuk Indonesia seperti biasanya, namun dia beralih peran menjadi pemain bertahan yang mencatatkan rebound paling banyak dan sebagai penyuplai bola bagi rekan-rekannya.
Timnas Bola Basket Putri Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan berhasil menembus Divisi A FIBA Asia yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Indonesia berhak naik kasta ke Divisi A usai mememenangkan Piala Asia FIBA Putri 2023 Divisi B usai mengalahkan Mongolia, Malaysia, Thailand, dan Iran sebanyak dua kali yaitu di fase grup dan di final.
Sebelumnya Timnas Putri juga mencetak sejarah dengan pertama kali meraih emas di ajang SEA Games.
Baca juga: Kalahkan Thailand, Timnas Putri sedikit lagi cetak sejarah Piala Asia
"Pada saat pertandingan di sana ada dua orang harus kerja lebih dari yang lain yaitu Agustin dan Kimberley karena posisi mereka nggak ada gantinya," kata Penanggung Jawab Timnas Bola Basket Putri Christopher Tanuwidjaja dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Christopher menyebut bahwa Agustin Elya Gradita Retong dan Kimberley Pierre-Louis bermain sampai 36 menit dalam setiap pertandingan yang berlangsung selama 40 menit pada ajang kompetisi Piala Asia FIBA Putri 2023 Divisi B di Bangkok Thailand.
Hal itu dikarenakan sejumlah pemain yang berada di posisi point guard dan forward yang ditempati oleh Agustin dan Kimberley sedang mengalami cedera sehingga tidak bisa turut berkontribusi pada kompetisi yang berlangsung di Nimibutr Stadium Bangkok tersebut.
Baca juga: Kalahkan Iran, basket putri Indonesia naik ke Divisi A FIBA Asia Cup
Bahkan, Kimberley yang kerap menjadi andalan Timnas Indonesia harus terbang ke Thailand dalam kondisi yang tidak fit karena sakit. Kendati demikian, pemain naturalisasi yang benar-benar mencintai Indonesia itu memperjuangkan untuk terus bermain pada lima pertandingan selama di Bangkok.
"Jujur saja sebenarnya Kimberley sudah nggak bisa main di gim final. Selesai pertandingan melawan Thailand di semi final, mau keluar lapangan, dia jatuh terduduk. Dan di situ dia nangis," kata Christoper.
Kimberley mengeluhkan seluruh badannya yang terasa sakit sehingga tidak kuat lagi, bahkan hanya untuk berdiri. Akhirnya, kata Christoper, Kimberley meminta waktu semalaman penuh untuk pemulihan dan bisa kembali bermain keesokan harinya di gim final.
Pada laga final melawan Iran, Kimberley tidak bisa memproduksi poin tertinggi untuk Indonesia seperti biasanya, namun dia beralih peran menjadi pemain bertahan yang mencatatkan rebound paling banyak dan sebagai penyuplai bola bagi rekan-rekannya.
Timnas Bola Basket Putri Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan berhasil menembus Divisi A FIBA Asia yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Indonesia berhak naik kasta ke Divisi A usai mememenangkan Piala Asia FIBA Putri 2023 Divisi B usai mengalahkan Mongolia, Malaysia, Thailand, dan Iran sebanyak dua kali yaitu di fase grup dan di final.
Sebelumnya Timnas Putri juga mencetak sejarah dengan pertama kali meraih emas di ajang SEA Games.
Baca juga: Kalahkan Thailand, Timnas Putri sedikit lagi cetak sejarah Piala Asia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: