Kuta, Bali (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan belum bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air di laut dekat landasan pacu Bandara Internasional Ngurah Rai karena masih dalam tahap pengumpulan data.

"KNKT dalam investigasi harus profesional untuk melakukan pengumpulan data kemudian dianalisis. Kami tidak akan melakukan konslusi secara tergesa-gesa," kata Kepala Sub-Komunikasi Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Masruri, dalam keterangan persnya di Kuta, Bali, Minggu.

Menurut dia, pengumpulan data dilakukan secara komprehensif dengan melihat berbagai indikator, meliputi masalah manusia, operasi, peralatan, dan mesin pesawat.

KNKT tidak bisa menduga apakah kecelakaan ini akibat kesalahan manusia, dan cuaca, atau lainnya. "Kami belum bisa sampaikan apa dan bagaimana, apakah itu overshoot atau undershoot saya belum tahu terkait kabar itu," tegasnya.

Masruri juga belum bisa memastikan kapan hasil investigasi jatuhnya pesawat bernomor registrasi PK LKS itu bisa diumumkan kepada publik.

Saat ini kondisi pesawat bercat putih itu masih mengapung di pinggir laut dengan badan terbelah dua. Agar tidak dibawa arus laut, bangkai pesawat itu kemudian diikat dan dijaga TNI Angkatan Udara dan otoritas bandara.

Senada dengan Masruri, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Herry Bakti menyatakan tim investigasi tengah mengumpulkan data termasuk mencari Cockpit Voice Recorder (VCR) yang masih berada di ekor pesawat.

"Untuk mengambil `CVR` di ekor pesawat, kami akan coba dengan penyelamanan," katanya.