Kunming (ANTARA) - Sebanyak 338 proyek bernilai investasi 404 miliar yuan (1 yuan = Rp2.100) atau sekitar 56,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.308) telah ditandatangani selama Pameran China-Asia Selatan ketujuh yang ditutup pada Minggu (20/8), demikian disampaikan oleh pihak penyelenggara.

Ini merupakan kali pertama Pameran China-Asia Selatan digelar kembali sepenuhnya secara luring sejak pandemi COVID-19.

Acara yang berlangsung selama lima hari di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya, itu berhasil menarik partisipasi dari 30.000 lebih peserta pameran serta perwakilan dan tamu dari 85 negara, kawasan, dan organisasi internasional.

Pameran China-Asia Selatan pertama digelar di Kunming pada 2013 ketika Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra diusulkan.

Selama bertahun-tahun, pameran tersebut telah mengalami peningkatan dalam hal luas area pameran hingga tiga kali lipat dari 51.100 meter persegi menjadi 150.000 meter persegi, sedangkan peningkatan dalam hal jumlah negara, kawasan, dan organisasi internasional yang berpartisipasi sebesar dua kali lipat dari 42 menjadi 85.

Setelah berkembang selama 10 tahun, pameran komprehensif yang mengintegrasikan perdagangan, investasi, kerja sama pariwisata, dan pertukaran budaya itu telah menjadi ajang unggulan untuk pertukaran dan kerja sama antara China dan negara-negara Asia Selatan serta negara-negara lain.

Selama 10 tahun terakhir, pameran tersebut telah menjadi saksi menguatnya hubungan antara China dan Asia Selatan, dengan volume perdagangan antara China dan negara-negara Asia Selatan meningkat dua kali lipat. Selama bertahun-tahun, China telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Pakistan, Bangladesh, dan Maladewa.