Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pertemuan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) Ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, merupakan momentum memperkuat kerja sama menghapus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di kawasan.

Listyo Sigit menjelaskan Polri menempuh berbagai cara, termasuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara di kawasan, untuk memberantas kejahatan lintas batas (transnational crime), termasuk di antaranya TPPO yang saat ini menjadi perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo.

“Beberapa waktu yang lalu Pak Presiden menyampaikan masalah TPPO dan itu sudah kami tindak lanjuti dengan melakukan berbagai macam kegiatan penegakan hukum dan sampai hari ini terus berlangsung yang sampai hari ini sudah berjumlah hampir 900 tersangka yang kami amankan,” kata Kapolri pada sela-sela kegiatannya memimpin rangkaian AMMTC di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Minggu.

Dalam siaran resmi Humas Polri yang diterima di Jakarta, Kapolri menjelaskan AMMTC Ke-17 juga menindaklanjuti semangat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-42 yang juga diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 10–11 Mei 2023.

“Bapak Presiden sebagai keketuaan (ASEAN) dan kebetulan di AMMTC ini Polri juga mendapatkan keketuaan yang sama dan ini 10 tahun sekali untuk mendapatkan keketuaan," kata Kapolri yang nantinya memimpin sesi sidang utama AMMTC di Labuan Bajo.

Oleh karena itu, Kapolri menyampaikan AMMTC Ke-17 bakal menghasilkan deklarasi yang bersejarah. “Saya kira di kerja sama yang akan kita rumuskan nanti tentunya akan menjadi deklarasi yang bersejarah khususnya karena kita buat di Labuan Bajo salah satu tempat yang saat ini menjadi wisata super prioritas,” kata Listyo Sigit.

Setidaknya ada beberapa isu yang menjadi sorotan dalam AMMTC Ke-17, selain TPPO, ada juga terorisme, kejahatan dunia maya (cyber crime), penyelundupan senjata, perdagangan satwa liar dan kayu ilegal, perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang, kejahatan ekonomi internasional, pembajakan laut, dan tindak pidana penyelundupan manusia (TPPM).

Dalam rangkaian yang sama dengan AMMTC, Indonesia juga menjadi tuan rumah AMMTC Consultations yaitu pertemuan antara negara-negara anggota AMMTC yang juga anggota ASEAN dan negara mitra seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

Delegasi AMMTC Ke-17 dan negara-negara mitra pada Minggu telah tiba di Labuan Bajo, dan Kapolri menjamu langsung mereka untuk berlayar menikmati matahari terbenam (sunset cruise) sajian selamat datang (welcome cocktail).

Kapolri mengajak para delegasi berlayar berkeliling pulau-pulau sekitar Labuan Bajo naik Kapal Pinisi Lako Sae sambil diiringi lantunan musik khas NTT yang menggunakan alat musik tradisional sasando.