Gorontalo (ANTARA) - Kegiatan Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) 2023 adalah ajang promosi kain sulaman khas dari Provinsi Gorontalo, dengan mengusung tema "Gorontalo Hospitality, A Local Pride For Global Tourism".

Kain sulam yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, hingga kreativitas perajin ini menjadi komoditas unggulan Gorontalo dalam dunia fesyen.

Kain sulam Karawo pertama kali dikenalkan secara masif melalui Festival Karawo pada tahun 2011 oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dan komunitas Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), dan kini berganti nama kegiatan menjadi Gorontalo Karnaval Karawo.

Melalui kegiatan yang masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pemerintah daerah ingin kegiatan ini menjadi ajang promosi wisata dan ekonomi kreatif dan menjadi momentum bangkitnya sektor pariwisata di Gorontalo.

KEN merupakan kegiatan kolaborasi Kemenparekraf dengan pemerintah daerah untuk menaikkan citra pariwisata. Program ini merupakan wujud kehadiran negara dalam mendukung bangkitnya pariwisata daerah di negara kita, yang dikenal sangat kaya. Menjadi ajang yang masuk KEN bukan hal yang mudah, karena harus melalui kurasi yang sangat ketat dari Kemenparekraf.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Gubernur menaruh harapan besar kegiatan ini dapat meningkatkan kunjungan wisata, memajukan UMKM dan ekonomi kreatif lewat Gorontalo Karnaval Karawo 2023.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke suatu daerah akan memberikan efek ganda pada bangkitnya ekonomi daerah, khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tema yang diangkat pada Gorontalo Karnaval Karawo pada tahun 2023 ini sangat selaras dengan falsafah hidup masyarakat Gorontalo, yang menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya.

Tampilan ornamen dan warna adat menghiasi hampir seluruh lokasi kegiatan yang digelar di kompleks rumah jabatan gubernur dan Lapangan Taruna Remaja di Gorontalo itu.

Setiap peserta karnaval mengenakan pakaian kreasi yang bertema ikon Gorontalo, mulai dari wisata hiu paus, benteng otanaha, taman laut Olele, pakaian adat biliu untuk perempuan dan makuta untuk laki laki, burung endemik Sulawesi, hingga objek wisata dan komoditas unggulan linnya yang dimiliki oleh Gorontalo.

Objek wisata hiu paus, contohnya, objek yang berada di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, ini masuk dalam penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Hiu paus yang identik dengan totol hitam putih pada kulitnya, diaplikasikan dan diekspresikan oleh peserta karnaval, melalui tampilan busana karnaval.

Selanjutnya Benteng Otanaha, wisata sejarah yang memiliki tiga bangunan, yaitu Otanaha, Otahiya dan Ulupahu ini, ditampilkan secara epik oleh peserta karnaval.

Burung endemik Sulawesi, yaitu Maleo, juga tidak ingin kalah untuk tampil memukau dalam pergelaran yang disaksikan oleh ratusan warga di lokasi pembukaan dan ribuan warga lainnya di jalanan yang menjadi rute karnaval.

Keindahan wisata taman Olele tidak kalah menarik. Warna warni pakaian kreasi bertema ikan dan terumbu karang ditampilkan oleh peserta karnaval.

Total ada 25 tim karnaval yang berpartisipasi, ada yang dari perbankan, organisasi perangkat daerah (OPD), desainer, hingga masyarakat umum.

Kalau mau lihat falsafah budayanya masyarakat Gorontalo, lihat saja dari pergelaran Karnaval Karawo, bagaimana ornamen budaya dan peragaan paduan Karawo bertema lokal yang ditampilkan sangat kaya, begitu juga keramahan masyarakat dalam menerima para tamu.

Sebagai ajang promosi pariwisata dan produk ekonomi kreatif daerah, karnaval Karawo tahun ini melibatkan para perajin lokal sulaman khas Karawo dan mengikutsertakan para pelaku ekonomi kreatif.

Ada juga pelaku UMKM sebagai penghasil produk Karawo serta turunannya yang menopang industri pariwisata dan perekonomian daerah. Gairah bangkitnya UKMK adalah efek lain dari momentum kebangkitan sektor pariwisata Gorontalo, lewat ajang karnaval ini.
Peserta mengenakan pakaian kreasi pada Gorontalo Karnaval Karawo 2023 di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (19/8/2023). ANTARA/Adiwinata Solihin
Dukungan berbagai pihak

Pelaksanaan Gorontalo Karnaval Karawo tahun 2023 turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreatif Restog Krisna Kusuma dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo.

Penghargaan dan apresiasi setinggi tingginya disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo, melalui Dinas Pariwisata bersama seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan karnaval ini, sehingga masuk dalam Karisma Event Nusantara 2023.

Provinsi Gorontalo yang dikenal sebagai kota "Serambi Madinah" memiliki potensi pariwisata yang lengkap, mulai dari keindahan alam, peninggalan sejarah, dan tentunya juga beragam atraksi seni budaya.

Karena itu, Provinsi Gorontalo sangat berpotensi menarik kunjungan wisatawan dengan beragam pilhan minat, baik wisatawan Nusantara maupun manca negara.

Penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo diyakini menjadi salah satu cara untuk mengangkat potensi pariwisata yang dimiliki Gorontalo, antara lain Pulau Saronde, taman laut Olele, Benteng Otanaha, wisata hiu paus, Hutan Nantu dan masih banyak lagi potensi yang dapat dikemas menjadi daya tarik wisatawan dan sebuah kegiatan yang memiliki keunikan tersendiri serta dapat mendukung perputaran ekonomi di provinsi itu.

Dalam rangka melakukan langkah-langkah pemulihan ekonomi nasional, Kemenparekraf terus berupaya menciptakan lapangan pekerja sebanyak 4,4 juta pada tahun 2024.

Pengembangan bidang pariwisata, termasuk yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah salah satu kanal untuk menciptakan lapangan kerja. Karnaval Karawo merupakan wujud ikhtiar pemerintah yang disambut antusias oleh masyarakat untuk memperkenalkan dan membangkitkan gairah wisata dan ekonomi di Gorontalo. Efek dan buah dari tanaman karnaval ini akan kita petik di masa-masa mendatang.