"Kita harus semangat dan bergerak cepat dengan 3 G yakni gercak, grebek dan gastol untuk menyerap 4,4 tenaga kerja baru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga saat menutup kegiatan literasi keuangan dukungan pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif 2023 di Desa Cikolelet Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Banten,Sabtu.
Penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tentu dapat membantu program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, pariwisata dan ekonomi kreatif sudah kembali pulih usai pandemi COVID -19.
Program pariwisata dan UMKM di Desa Cikolelet itu dipastikan menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
Karena itu, program pariwisata dan ekonomi kreatif harus tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk mencari wisatawan-wisatawan yang lebih banyak lagi, termasuk wisatawan mancanegara.
Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) antara enam juta sampai 8,5 juta tahun 2023.
Adapun untuk target pergerakan wisatawan nusantara pada 2023 berkisar antara 1,2 miliar hingga 1,4 miliar.
Sedangkan, nilai investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 3 miliar dollar AS tahun 2023.
"Kami menerima informasi bahwa tingkat hunian hotel di kawasan Anyer dan Carita saat ini sudah kembali jauh menjadi angka sangat tinggi. Itu jauh dari harapan kita di atas angka ekspektasi tinggi,"kata Sandiaga.
Menurut dia, wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata itu jangan sampai menjadi wisatawan "rohali" rombongan yang hanya diam-diam.
Namun harus menjadi wisatawan "rojali" rombongan yang jajan-jajan dan beli-beli ekonomi kreatif.
"Saya juga jajan kerupuk gadung dan lilin terapi di Desa Wisata Cikolelet. Disitu ada konsumsi dipastikan ada kegiatan ekonomi meningkat.Banten sendiri tumbuh ekonomi 4,7 persen dan inflasi stabil,"katanya menjelaskan.
Ia mengatakan para pelaku UMKM di desa destinasi wisata Cikolelet perlu ditingkatkan, karena usaha di bidang itu mendapat dukungan keuangan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pihaknya berharap destinasi wisata desa jangan sampai hanya satu kali ramai hingga dikunjungi pejabat, namun harus ada peningkatan pengunjung wisatawan.
"Kami sudah dua kali ke sini dan memonitoring dinilai cukup maju dan berkembang desa wisata di Desa Cikolelet dan bukan hanya wisata pantai saja,tetapi ada curug dan kegiatan lainya,"katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, peningkatan kapasitas UMKM itu juga ada upskilling (keterampilan), riskilling (kemampuan) dan newskilling (kompetensi).
Peningkatan kapasitas itu agar usaha yang dilakukan UMKM bisa tumbuh dan berkembang.
Jangan sampai wisatawan yang datang banyak juga pembelinya pun banyak, tetapi pelaku UMKM merugi atau tekor.
"Kalau pencatatan keuangan dengan baik tentu akan menambah omzet,"ujarnya menambahkan.
Menparekraf juga memberikan bantuan penguatan keuangan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kepada desa wisata terbaik Desa Cikolelet, Desa Sukarame dan Kelurahan Ulang Jawa masing-masing Rp120 juta.
Pihaknya mengingatkan destinasi wisata cukup banyak sehingga harus memiliki indikasi, inovasi, adaptasi dan kolaborasi serta semangat dengan gerak cepat serta tidak lelet.
"Kami meyakini pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat pedesaan dan mampu menyerap 4,4 juta tenaga baru,"katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Badan usaha milik Karya Bersama Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Ojat Sudrajat mengatakan pihaknya kini menampung produksi UMKM Desa Cikolelet sehingga dapat menggulirkan perekonomian masyarakat setempat.
Produksi UMKM yang dikelola Bumdes tersebut sebanyak 10 kelompok mengembangkan kerajinan camilan makanan olahan, kerajinan atap dari daun rumbia, olahan limbah, kopi, dendeng ikan lele dan limbat, penyulingan minyak kelapa, juga budidaya burung puyuh.
Selain itu juga produksi kerajinan kapal pesiar,batik, tas bahan baku daun enceng gondok dan lainnya.
Selama ini,para pelaku UMKM dapat menyerap tenaga kerja hingga ratusan orang dengan pendapatan rata-rata Rp1,5-2,0 juta/bulan.
"Semua produksi UMKM itu, selain dipasarkan di hotel di Pantai Anyer juga di desa wisata Cikolelet,"kata Kepala Desa Cikolelet Kabupaten Serang.