China laporkan kematian baru akibat flu burung
13 April 2013 14:37 WIB
Seekor ayam terlihat di sebuah pekarangan di Beijing, China, Jumat (5/4). Sebanyak 14 orang yang dilaporkan terinfeksi virus flu burung H7N9 berada di bagian timur China dan setidaknya empat orang yang meninggal dunia akibat virus ini berada di Shanghai, kota berpenduduk 23 juta jiwa (REUTERS/Jason Lee)
Beijing (ANTARA News) - Satu orang lainnya pada Jumat meninggal karena flu burung jenis baru di China, kata laporan media pemerintah. Jumlah total kematian akibat virus H7N9 hingga kini telah mencapai 11 orang.
Korban terbaru diketahui berada di kota pusat perdagangan, Shanghai. Dua kasus baru pada Jumat telah dipastikan terjadi, demikian laporan kantor berita Xinhua.
Laporan terpisah yang dikeluarkan Xinhua menyebutkan bahwa tiga kasus infeksi flu burung H7N9 pada Jumat telah ditemukan di provinsi Zhejiang.
Dengan kasus tersebut, jumlah keseluruhan warga yang terkena virus berjumlah 43 orang --semuanya di wilayah timur China.
Sumber infeksi masih belum diketahui, kendati sampel dari beberapa burung di pasar unggas sudah menunjukkan positif.
Pasar unggas masih menjadi pusat penyelidikan yang dijalankan oleh China serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pangan dan Pertanian (FAO).
Virus baru telah menyebabkan penyakit parah di sebagian besar orang yang terkena.
Hal itu memunculkan kekhawatiran bahwa virus tersebut menjadi mudah berjangkit, dan bisa menyebabkan penyebaran flu yang mematikan, kendati belum ada indikasi bahwa hal itu terjadi.
Dalam upaya untuk menenangkan masyarakat yang gelisah karena masalah virus itu, China telah menahan satu lusin orang karena menyebarkan isu tentang menyebarnya flu burung.
Korban terbaru diketahui berada di kota pusat perdagangan, Shanghai. Dua kasus baru pada Jumat telah dipastikan terjadi, demikian laporan kantor berita Xinhua.
Laporan terpisah yang dikeluarkan Xinhua menyebutkan bahwa tiga kasus infeksi flu burung H7N9 pada Jumat telah ditemukan di provinsi Zhejiang.
Dengan kasus tersebut, jumlah keseluruhan warga yang terkena virus berjumlah 43 orang --semuanya di wilayah timur China.
Sumber infeksi masih belum diketahui, kendati sampel dari beberapa burung di pasar unggas sudah menunjukkan positif.
Pasar unggas masih menjadi pusat penyelidikan yang dijalankan oleh China serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pangan dan Pertanian (FAO).
Virus baru telah menyebabkan penyakit parah di sebagian besar orang yang terkena.
Hal itu memunculkan kekhawatiran bahwa virus tersebut menjadi mudah berjangkit, dan bisa menyebabkan penyebaran flu yang mematikan, kendati belum ada indikasi bahwa hal itu terjadi.
Dalam upaya untuk menenangkan masyarakat yang gelisah karena masalah virus itu, China telah menahan satu lusin orang karena menyebarkan isu tentang menyebarnya flu burung.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: