Jakarta (ANTARA) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAA+ Positif dari yang sebelumnya idAA+ Stabil.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menyampaikan kenaikan peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perseroan yang kuat, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, dan profil keuangan yang sehat.

“Penyematan idAA+ Positif menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan kemampuan sebagai pemimpin di industri bahan bangunan tanah air, melalui penyediaan inovasi layanan dan produk yang berkualitas untuk beragam kebutuhan pembangunan,” kata Vita melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Pefindo sebagai perusahaan pemeringkat juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perseroan.

Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat emiten berkode saham SMGR untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.

Selain itu, Vita menilai Perseroan juga mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui peningkatan operational excellence, hingga pengelolaan finansial yang baik.

Adapun pada 2022, Semen Indonesia membukukan kenaikan laba sebesar 15,5 persen menjadi Rp2,365 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang sebesar Rp2,047 triliun.

Catatan kinerja positif tersebut berlanjut hingga semester I-2023, yang mana perseroan berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 3,1 persen menjadi Rp866 miliar.

“Tren positif ini membuat kami semakin optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II-2023,” ujar Vita.

Saat ini, Semen Indonesia menjadi pemimpin industri semen nasional dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar. Dalam menjalankan bisnisnya, Semen Indonesia didukung pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel.


Baca juga: Semen Indonesia gunakan 76 ribu ton RDF sebagai bahan bakar alternatif
Baca juga: Indocement bertekad jadi perusahaan hijau di Indonesia