Tianjin (ANTARA) - Tim ilmuwan China mengembangkan sebuah metode artifisial untuk melakukan sintesis heksosa dari karbon dioksida (CO2) di lingkungan laboratorium.

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Bioteknologi Industri Tianjin dan Institut Fisika dan Kimia Dalian itu menghasilkan metode baru dan menjadi sebuah langkah penting dalam pengembangan gula sintetis global.

Kedua institut itu berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS). Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di situs web jurnal Science Bulletin pada Rabu (16/8).

Tim penelitian itu menyatakan bahwa mengembangkan platform "gula-CO2" artifisial bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kelangkaan lahan dan perubahan iklim terhadap pasokan gula makanan.

"Kami menyajikan sebuah peta jalan chemoenzymatic serba guna berdasarkan kondensasi aldol, iso/epimerisasi, dan reaksi defosforilasi untuk penggabungan CO2 dan H2 asimetris menjadi gula dengan kontrol stereokimia (stereocontrol) yang sempurna," ungkap tim penelitian dalam jurnal itu.

Platform kimia-biologis itu pun menunjukkan sebuah hasil konversi karbon yang lebih besar, dibandingkan dengan proses konvensional "CO2-bioresource-sugar", dan dapat dengan mudah diperluas untuk secara tepat menyintesis gula orde tinggi lainnya dari CO2.

Pada tahun 2021, Institut Bioteknologi Industri Tianjin telah mengembangkan sebuah metode artifisial untuk menyintesis pati dari CO2.