Garut (ANTARA News) - Tujuh titik longsor melanda dua desa, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan areal persawahan, irigasi dan jembatan tertimbun material tanah longsor.

"Ada tujuh longsor yang terjadi Kamis (11/4) malam sekitar jam 20.00 WIB di Desa Sindangsari dan Cintanagara," kata tokoh masyarakat Cigedug, Akri Aliyudin di Garut, Jumat.

Awal diketahui terjadi longsor yaitu tanah tebing setinggi 30 meter dan lebar sekitar 20 meter di Kampung Pasirangin, Desa Cintanagara, menyebabkan jembatan Ciraneg dan saluran irigasi tertimbun.

Tumpukan tanah setinggi delapan meter dan panjang 30 meter itu menyebabkan akses jalan Kampung Cintanagara dengan Sindangsari terputus tidak dapat dilalui mobil atau sepeda motor.

"Kejadiannya malam untung tidak ada korban jiwa, karena saat kejadian tidak ada orang yang melintas di kawasan longsor itu," kata Akri.

Bencana longsor lainnya, kata Akri, diketahui terjadi di lima titik tanah tebing tersebar di Desa Sindangsari, menyebabkan empat hektare areal persawahan tertimbun longsor.

Menurut dia, bencana longsor tersebut mengancam 20 rumah warga yang berada disekitar tebing.

"20 rumah yang berada di Desa Sindangsari sekarang terancam longsor susulan," katanya.

Sementara itu, Camat Cigedug, Odik Sadikin, mengatakan longsor yang menimbun irigasi Baranangsiang menyebabkan ratusan hektare sawah tidak dapat teraliri air.

Pihak kecamatan, kata Odik, sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk mendatangkan alat berat menyingkirkan longsoran tanah yang menimbun jembatan dan aliran air irigasi.

"Kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait untuk mengatasi longsor agar secepatnya tumpukan tanah itu bisa disingkirkan," katanya.