Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Pertanian mengembangkan tanaman jagung di lahan tidur yang tersebar di daerah itu dengan seluas keseluruhan mencapai 2.356 hektare (ha).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Selatan Nyaklah yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat, mengatakan pengembangan tanaman jagung tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Pengembangan tanaman jagung ini dengan memanfaatkan lahan tidur yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Aceh Selatan. Pengembangan tanaman jagung ini sejalan dengan program ketahanan pangan pemerintah," katanya.

Nyaklah menyebutkan dari 2.356 hektare lahan untuk pengembangan tanaman jagung tersebut, 2.156 hektare di antaranya dengan bibit pioner. Sedangkan untuk bibit pertiwi dikembangkan di lahan seluas 200 hektare.

Lahan untuk bibit pioner tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Pasie Raja, Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Selatan, Kluet Timur, Bakongan, Bakongan Timur, Trumon, Trumon Tengah, dan Trumon Timur.

"Sedangkan bibit pertiwi dikembangkan di Kecamatan Trumon, Trumon Timur Kluet Utara, Kluet Tengah, dan Pasie Raja. Pengadaan bibit bersumber dari APBN," ungkapnya.

Ia mengatakan pengawasan tanaman jagung yang didanai pemerintah pusat tersebut hanya diperuntukkan untuk lahan tidur maupun lahan tumpang sari dengan tanaman sawit yang belum memasuki masa panen.

"Kami tidak memperbolehkan kelompok tani penerima manfaat program pengembangan tanam jagung ini menanamnya di lahan produktif seperti areal persawahan, kecuali mereka melakukannya secara swadaya atau mandiri," kata Nyaklah.

Baca juga: Pemerintah Aceh harapkan program satu desa satu produk terealisasi

Baca juga: Wisata bahari jadi andalan Aceh Selatan