"Kami perlu tegaskan bahwa anggota Polri tidak ada hubungan dengan jaringan teror," katanya di Polda Metro Jaya, Jumat.
Hengki membenarkan telah menangkap tiga anggota Polri. Namun, kaitannya hanya menerima senjata api ilegal.
Pertama atas nama Reynaldi Prakoso, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Saat ini, yang bersangkutan telah ditempatkan di penahanan khusus.
Baca juga: Ketua RT sebut terduga teroris Bekasi karyawan KAI
Hengki memastikan akan memproses secara apabila ditemukan unsur dipidana, walaupun itu adalah anggota Ditreskrimum.
"Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Paminal Polda Metro Jaya menangkap Reynaldi Prakoso karena yang bersangkutan menerima senjata dari salah satu penjual senjata ilegal," ujar dia.Baca juga: Ketua RT sebut terduga teroris Bekasi karyawan KAI
Hengki memastikan akan memproses secara apabila ditemukan unsur dipidana, walaupun itu adalah anggota Ditreskrimum.
Berikutnya atas nama Bripka Syarif Muksin, anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten. Adapun dugaannya berkoordinasi dengan Reynaldi Prakoso untuk mendapatkan senjata api ilegal.
"Jadi Reynaldi Prakoso pernah minta bantu buatin atau 'upgrade' dari senjata airgun ke senpi melalui Syarif dihubungkan ke pabrik yang Semarang. Itu jadi gak ada kaitannya sama teror," katanya.
Terakhir atas nama Iptu Muhamad Yudi Saputra (Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara).
Baca juga: KAI siap bekerja sama dengan Polri soal dugaan terorisme pegawai KAI
Dalam berita yang beredar, nama Iptu Muhamad Yudi disebut-sebut sebagai pemasok senjata laras panjang kepada tersangka Dananjaya Erbening. Terkait hal itu, Hengki membantahnya.Baca juga: KAI siap bekerja sama dengan Polri soal dugaan terorisme pegawai KAI
"Ini berita salah, penyuplai senpi dan combat sudah kami tangkap. Itu sipil, kami tidak perlu sebut namanya siapa. Jadi ini banyak biasnya berita yang beredar, jadi perlu luruskan," ujar dia.
Hengki menerangkan, pihaknya merasa perlu meluruskan informasi yang beredar. Dalam hal ini, penyidik bersama-sama Densus 88 Antiteror berkomitmen meningkatkan operasi penangkapan senjata ilegal.
"Masih banyak yang kami sita termasuk kami deteksi beberapa pabrik yang akan kami adakan penangkapan," katanya.
Pihaknya berkolaborasi dengan Densus 88 Antiteror dan POM TNI. "Kita jaga Indonesia menjaga keamanan agar tetap kondusif," kata dia.
Pihaknya berkolaborasi dengan Densus 88 Antiteror dan POM TNI. "Kita jaga Indonesia menjaga keamanan agar tetap kondusif," kata dia.