Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa 11 orang meninggal dunia dan 22.830 rumah terendam banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Banjir akibat meluapnya Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur menimbulkan dampak yang besar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi sejak Minggu (7/4) hingga sekarang masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Bengawan Solo.
"Banjir menggenangi daerah yang dilalui Bengawan Solo yaitu Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik yang mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa," katanya.
Data sementara tercatat 11 orang meninggal, 22.830 rumah terendam, 7.450 hektar sawah terendam. Kerusakan dan kerugian masih dihitung.
Dia menambahkan, 11 yang meninggal terdiri atas lima orang di Ngawi, empat di Bojonegoro, satu di Tuban dan satu di Gresik.
"Sebagian besar korban meninggal terseret arus. Banjir terparah terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur yang menyebabkan empat meninggal, 11.942 rumah terendam dan beberapa fasilitas umum lainnya juga terendam," katanya.
Penyebab utama banjir, tambah dia, adalah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama di daerah aliran sungai Bengawan Solo.
BNPB: 11 tewas akibat banjir Bengawan Solo
12 April 2013 18:18 WIB
Banjir di Lamongan akibat luapan Sungai Bengawan Solo. (ANTARA/Syaiful Arif)
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: