New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena risalah terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Federal Reserve masih menganggap inflasi tinggi sebagai ancaman yang berkelanjutan dan mereka dapat memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,22 persen menjadi 103,4350 pada akhir perdagangan.
The Fed pada Rabu (16/8/2023) merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang diadakan pada 25-26 Juli. Pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda kemajuan inflasi, itu tetap jauh di atas target 2,0 persen mereka.
Mereka mengatakan bahwa mereka "perlu melihat lebih banyak data ... untuk yakin bahwa tekanan inflasi mereda" dan berada di jalur yang tepat untuk kembali ke target mereka.
Sementara itu, data bulanan yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS mengungkapkan pada Rabu (16/8/2023) bahwa pembangunan perumahan naik 3,9 persen pada Juli secara bulanan, menyusul penurunan 11,7 persen yang tercatat pada Juni, lebih baik dari ekspektasi pasar.
Fitch Ratings juga mengumumkan dalam Global Economic Outlook triwulanan pada Rabu (16/8/2023) bahwa mereka telah menurunkan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) jangka menengah untuk beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, tetapi mereka telah menaikkan ekspektasi pertumbuhan zona euro menjadi 0,2 persen dari minus 0,1 persen.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0879 dolar AS dari 1,0904 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2725 dolar AS dari 1,2705 dolar AS, dikutip dari Xinhua.
Dolar AS dibeli 146,2300 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,6500 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,8800 franc Swiss dari 0,8788 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3535 dolar Kanada dari 1,3492 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,9211 krona Swedia dari 10,8578 krona Swedia.
Baca juga: Harga emas jatuh lagi jelang rilis risalah pertemuan FOMC
Baca juga: Kekhawatiran China seret yuan, Aussie di Asia, sementara dolar stabil
Baca juga: Analis: Aksi ambil untung, rupiah menguat ke Rp15.282 per dolar AS
Dolar AS menguat ditopang risalah Fed dan data konstruksi perumahan
17 Agustus 2023 06:24 WIB
Arsip foto - Seorang pria menghitung uang dolar AS di toko penukaran valas di Baghdad, Irak, 23 Januari 2023. REUTERS/Ahmed Saad/as
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: