Ini wakil Jakarta Utara untuk kibarkan bendera pusaka di Istana
17 Agustus 2023 05:59 WIB
Dua perwakilan Jakarta Utara yaitu Muhammad Faqih (kiri) dari SMA Negeri 114 Jakarta, Cilincing dan Inolla Jovial Gwineth Jacob (kanan) dari SMA Tunas Karya, Kelapa Gading menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka pada Kamis (17/8/2023). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Paskibraka perwakilan Jakarta Utara yaitu Muhammad Faqih dari SMA Negeri 114 Jakarta dan Inolla Jovial Gwineth Jacob dari SMA Tunas Karya, mengemban tugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis pagi.
Sepasang pelajar kelas XI SMA dari Jakarta Utara itu telah dilantik Presiden Joko Widodo bersama puluhan pelajar lainnya pada Selasa (15/8) sebagai 78 anggota pasukan pengibar bendera pusaka saat upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta, Kamis, menilai prestasi itu bukan hanya kebetulan atau nasib baik semata, tapi ada proses yang dilalui untuk bisa lolos seleksi dan akhirnya terpilih.
Keduanya telah menjalani seleksi mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga akhirnya bisa melewati ketatnya persaingan tingkat nasional.
Ali mengungkapkan bertugas sebagai anggota Paskibraka diharapkan dapat menjadi satu pilihan kegiatan positif bagi anak-anak muda untuk mengajarkan bagaimana cara disiplin, berdedikasi, tanggung jawab, dan bisa menjadi contoh.
"Harapan kita, untuk para pelajar yang ikut Paskibraka ini bisa menjadi teladan sampai kapan pun dan saat pelaksanaan tugas nanti semuanya bisa berjalan lancar," kata Ali.
Pada kesempatan itu pula, Wali Kota Jakarta Utara menitipkan pesan kepada Muhammad Faqih dan Inolla Jovial Gwineth Jacob untuk tetap menjaga kesehatan, rajin ibadah, dan terus meningkatkan motivasi.
Di balik prestasi kedua pelajar tersebut, tentu ada rasa bangga yang menyelimuti hati orang tua mereka.
Baca juga: Sebanyak 400 calon Paskibraka DKI Jakarta gelar latihan gabungan
Baca juga: Jakarta Utara sediakan 600 lowongan Paskibraka
Ibunda Faqih, Dian Arika (56), Rabu, menceritakan bungsu dari lima anaknya itu memang berlatih keras supaya bisa lolos tingkat nasional.
Pada awal masuk SMA 114 Jakarta, Faqih awalnya belum berminat mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) pasukan pengibar bendera (Paskibra). Minat awal Faqih justru ikut ekskul basket.
"Anaknya sebenarnya awalnya nggak mau, karena dia pikir lelah ma, capek, tapi kata kakak-kakak pembinanya, kamu ada bakat, kamu tinggi, punya potensi kamu di situ," ucap Dian.
Meski ada penolakan di awal, Faqih lama kelamaan mulai serius menjalani kegiatannya tersebut.
Faqih berlatih keras di sekolah, sampai akhirnya mendapatkan kesempatan mendaftar ikut seleksi Paskibraka tingkat kota. Tingkat kota lolos, Faqih lanjut ikut seleksi tingkat provinsi.
Nyatanya Faqih bisa melewati segala proses seleksi dan kembali melaju sampai ke tingkat nasional.
"Saya di situ sudah nangis terus, ya Allah, kok bisa sepanjang ini nggak menyangka karena memang enggak punya pikiran bakalan masuk ke nasional," kata Dian.
Kebahagiaan juga dirasakan Rolyne H Jacob (45), ibunda dari Inolla Jovial Gwineth Jacob.
Meski sebelumnya, Inolla sempat menolak saat diarahkan ibunya mengikuti seleksi Paskibraka Januari 2023, kini mulai tekun mengikuti latihan demi latihan dari para pembina, dari tingkat kota hingga ke tingkat provinsi.
Rasa percaya dirinya mulai terbangun, sampai akhirnya Inolla berani mengikuti seleksi tingkat nasional dan nyatanya lolos.
Baca juga: Presiden Jokowi kukuhkan anggota Paskibraka 2023
Baca juga: Muhadjir: Anggota Paskibraka dilatih pembentukan karakter Pancasila
Sedari awal Rolyne sudah meyakini potensi besar dari diri sang anak, sehingga dirinya terus mendorong Inolla untuk maju ke level-level berikutnya.
"Dia itu cita-citanya mau jadi kriminolog. Cita-citanya agak serem ya, jadi sebenarnya gini, saya melihat dia kemampuan untuk di bidang yang seperti Paskibraka, yang kurang lebih militer lah, semi militer, karena memang dia anaknya agak tomboy lah ya istilahnya," ucap dia.
Kini, peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Istana Negara tinggal hitungan jam.
Persiapan fisik dan mental yang dijalani Faqih serta Inolla selama berbulan-bulan akan dihadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya esok hari.
Di saat yang sama, doa berikut dukungan terus mengalir dari diri Dian dan Rolyne, berharap anak-anak tersayang mereka dapat menyelesaikan secara lancar tugas baktinya kepada negara.
"Ini sungguh kebanggaan yang luar biasa karena baru pertama kalinya sekolah saya ada yang maju ke tingkat nasional. Setelah 13 tahun tidak ada perwakilan Paskibraka Jakarta Utara yang ke tingkat nasional akhirnya di tahun ini ada sepasang Paskibraka Jakarta Utara yang berhasil lolos ke tingkat nasional," ujar Muhammad Faqih, calon paskibraka tingkat nasional.
Baca juga: Paskibraka berlatih selama 40 hari sebelum tugas Upacara HUT RI
Baca juga: Sebanyak 12 Paskibraka yang dikukuhkan Jokowi berasal dari Papua
Sepasang pelajar kelas XI SMA dari Jakarta Utara itu telah dilantik Presiden Joko Widodo bersama puluhan pelajar lainnya pada Selasa (15/8) sebagai 78 anggota pasukan pengibar bendera pusaka saat upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta, Kamis, menilai prestasi itu bukan hanya kebetulan atau nasib baik semata, tapi ada proses yang dilalui untuk bisa lolos seleksi dan akhirnya terpilih.
Keduanya telah menjalani seleksi mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga akhirnya bisa melewati ketatnya persaingan tingkat nasional.
Ali mengungkapkan bertugas sebagai anggota Paskibraka diharapkan dapat menjadi satu pilihan kegiatan positif bagi anak-anak muda untuk mengajarkan bagaimana cara disiplin, berdedikasi, tanggung jawab, dan bisa menjadi contoh.
"Harapan kita, untuk para pelajar yang ikut Paskibraka ini bisa menjadi teladan sampai kapan pun dan saat pelaksanaan tugas nanti semuanya bisa berjalan lancar," kata Ali.
Pada kesempatan itu pula, Wali Kota Jakarta Utara menitipkan pesan kepada Muhammad Faqih dan Inolla Jovial Gwineth Jacob untuk tetap menjaga kesehatan, rajin ibadah, dan terus meningkatkan motivasi.
Di balik prestasi kedua pelajar tersebut, tentu ada rasa bangga yang menyelimuti hati orang tua mereka.
Baca juga: Sebanyak 400 calon Paskibraka DKI Jakarta gelar latihan gabungan
Baca juga: Jakarta Utara sediakan 600 lowongan Paskibraka
Ibunda Faqih, Dian Arika (56), Rabu, menceritakan bungsu dari lima anaknya itu memang berlatih keras supaya bisa lolos tingkat nasional.
Pada awal masuk SMA 114 Jakarta, Faqih awalnya belum berminat mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) pasukan pengibar bendera (Paskibra). Minat awal Faqih justru ikut ekskul basket.
"Anaknya sebenarnya awalnya nggak mau, karena dia pikir lelah ma, capek, tapi kata kakak-kakak pembinanya, kamu ada bakat, kamu tinggi, punya potensi kamu di situ," ucap Dian.
Meski ada penolakan di awal, Faqih lama kelamaan mulai serius menjalani kegiatannya tersebut.
Faqih berlatih keras di sekolah, sampai akhirnya mendapatkan kesempatan mendaftar ikut seleksi Paskibraka tingkat kota. Tingkat kota lolos, Faqih lanjut ikut seleksi tingkat provinsi.
Nyatanya Faqih bisa melewati segala proses seleksi dan kembali melaju sampai ke tingkat nasional.
"Saya di situ sudah nangis terus, ya Allah, kok bisa sepanjang ini nggak menyangka karena memang enggak punya pikiran bakalan masuk ke nasional," kata Dian.
Kebahagiaan juga dirasakan Rolyne H Jacob (45), ibunda dari Inolla Jovial Gwineth Jacob.
Meski sebelumnya, Inolla sempat menolak saat diarahkan ibunya mengikuti seleksi Paskibraka Januari 2023, kini mulai tekun mengikuti latihan demi latihan dari para pembina, dari tingkat kota hingga ke tingkat provinsi.
Rasa percaya dirinya mulai terbangun, sampai akhirnya Inolla berani mengikuti seleksi tingkat nasional dan nyatanya lolos.
Baca juga: Presiden Jokowi kukuhkan anggota Paskibraka 2023
Baca juga: Muhadjir: Anggota Paskibraka dilatih pembentukan karakter Pancasila
Sedari awal Rolyne sudah meyakini potensi besar dari diri sang anak, sehingga dirinya terus mendorong Inolla untuk maju ke level-level berikutnya.
"Dia itu cita-citanya mau jadi kriminolog. Cita-citanya agak serem ya, jadi sebenarnya gini, saya melihat dia kemampuan untuk di bidang yang seperti Paskibraka, yang kurang lebih militer lah, semi militer, karena memang dia anaknya agak tomboy lah ya istilahnya," ucap dia.
Kini, peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Istana Negara tinggal hitungan jam.
Persiapan fisik dan mental yang dijalani Faqih serta Inolla selama berbulan-bulan akan dihadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya esok hari.
Di saat yang sama, doa berikut dukungan terus mengalir dari diri Dian dan Rolyne, berharap anak-anak tersayang mereka dapat menyelesaikan secara lancar tugas baktinya kepada negara.
"Ini sungguh kebanggaan yang luar biasa karena baru pertama kalinya sekolah saya ada yang maju ke tingkat nasional. Setelah 13 tahun tidak ada perwakilan Paskibraka Jakarta Utara yang ke tingkat nasional akhirnya di tahun ini ada sepasang Paskibraka Jakarta Utara yang berhasil lolos ke tingkat nasional," ujar Muhammad Faqih, calon paskibraka tingkat nasional.
Baca juga: Paskibraka berlatih selama 40 hari sebelum tugas Upacara HUT RI
Baca juga: Sebanyak 12 Paskibraka yang dikukuhkan Jokowi berasal dari Papua
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: