Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari mengatakan citra satelit yang menggambarkan sumber polusi udara dari PLTU adalah hoaks.
"Foto itu sudah beredar dan kami sebenarnya sudah melakukan kajian. Kalau dilihat di website copernicus sentinel-5p satellite menunjukkan bagaimana nitrogen dioksida di udara itu seperti apa," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Luckmi menilai ada pihak yang ingin mengambil keuntungan di tengah isu polusi udara yang saat ini sedang menyelimuti Jakarta.
Baca juga: Legislator nilai "4 in 1" tak efektif atasi polusi udara Jakarta
Baca juga: Legislator usulkan pembentukan pansus polusi udara Jakarta
Luckmi menyebut pengendalian polusi udara harus segera dilakukan menyusul banyaknya faktor penyebab, baik alami maupun tidak alami.
Faktor alami berupa musim, arah dan kecepatan angin, hingga lanskap kota Jakarta. Faktor alami ini susah untuk dikendalikan.
Adapun faktor yang berasal dari aktivitas manusia, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga hingga pembakaran sampah bisa dikendalikan.
Baca juga: Pakar paru ingatkan masyarakat perlu batasi aktivitas di luar ruangan
Baca juga: Legislator: Butuh kesadaran kolektif atasi polusi udara Jakarta
Selama tiga bulan terakhir, sejumlah riset menyatakan setiap periode Juni--Agustus atau saat musim kemarau angin muson timur bertiup, risiko kualitas udara yang buruk lebih tinggi dari periode lain.
Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU) milik KLHK, sejak 2018 hingga 2023 menunjukkan rata-rata kualitas udara di Jakarta tidak sehat terutama pertengahan tahun.
Pemerintah berharap agar publik secara luas mampu mengendalikan penggunaan transportasi pribadi agar tidak memperparah situasi polusi di Jakarta.