Jakarta (ANTARA News) - Ketua Yayasan Peduli Parkinson Indonesia (YPPI), dr. Banon Sukoandri, Sp.S, mengatakan bahwa biaya terapi medis pasien parkinson minimal Rp15 ribu per hari.

"Itu untuk satu jenis obat saja yakni, Levodopa," kata Banon di Jakarta, Kamis.

Parkinson adalah penyakit regeneratif karena kurangnya zat dopamin di syaraf otak sehingga menyebabkan gangguan pada sistem gerak.

Obat seperti Levodopa mampu memberikan asupan dopamin yang kurang. "Pasien parkinson harus mengonsumsi obatnya secara terus menerus," kata Banon.

Namun jika obat tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, akan ada efek sampingnya yakni gerakan yang tidak bisa terkontrol. "Kalau sudah sampai tahap itu, ada obat yang harus dikonsumsi lagi," katanya.

Sehingga, biaya terapi obat pun akan semakin mahal. "Penyakit ini juga pasti akan (diobati dengan) mengombinasikan obat," katanya.

Namun Presiden Direktur Roche Indonesia, Mike Cricthon menyampaikan bahwa warga yang menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) atau Asuransi Kesehatan (Askes) bisa mendapatkan obat ini secara gratis.

"Untuk pengguna Askes atau Jamkesda bisa mendapatkannya secara gratis," katanya.

(Dny)