Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa konstelasi global harus disikapi dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif, bukan yang biasa- biasa saja.

“Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mentransformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan hari ini dan ke depan. Ketahanan pangan dan energi serta transformasi manufaktur menjadi sangat penting,” kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, industri pertahanan harus dibangun secara kompetitif untuk menjawab kebutuhan pertahanan dan keamanan Indonesia.

Jokowi mengatakan dunia tengah menyaksikan perubahan lanskap global yang sangat cepat, khususnya karena pergeseran geopolitik.

“Pergeseran geopolitik ini telah menciptakan pola kerja sama internasional yang terkotak-kotak,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, muncul fenomena untuk menarik rantai suplai manufaktur ke negeri sendiri atau memindahkan ke negara yang dianggap kawan.

“Fragmentasi global tersebut telah menghambat aliran perdagangan dan investasi dunia, serta melemahkan perekonomian dunia,” kata Jokowi.

Selain itu, lanjut Jokowi, tensi geoekonomi yang memanas juga mendorong tren embargo serta hambatan perdagangan atas beberapa komoditas vital, seperti semikonduktor, mineral, dan bahkan pembatasan arus modal.

Dunia juga dihadapkan pada potensi krisis akibat perubahan iklim. Dampak fenomena ini memiliki ancaman serius pada kehidupan dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Jokowi menegaskan transformasi struktur ekonomi dalam mengembangkan sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi krusial. Transisi ke penggunaan energi hijau perlu dilaksanakan secara progresif, namun tetap adil dan terjangkau.

“Potensi nilai ekonomi hayati Indonesia harus kita manfaatkan sebagai faktor penting dalam mengembangkan dan meningkatkan investasi ekonomi hijau di dalam negeri,” ujar Jokowi.

Baca juga: Wapres bahas ketahanan pangan dengan Ketua Dewan Rakyat Malaysia
Baca juga: PHE genjot eksplorasi hulu migas jaga ketahanan energi nasional