Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak naik 30 poin menjadi Rp9.688 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp9.718 per dolar AS.



"Seraya menunggu rapat BI, pelaku pasar uang mengambil posisi pada nilai tukar domestik sehingga menguat," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova.

Ia menambahkan, pernyataan The Fed AS yang mengisyaratkan akan terus melakukan injeksi likuiditas dalam kerangka pelonggaran kuantitatif (QE) tahap tiga hingga akhir tahun ini dinilai positif oleh pelaku pasar uang.

Penguatan nilai tukar mata uang domestik, lanjut dia, juga tidak terlepas dari intervensi Bank Indonesia dalam menjaga nilai tukar rupiah agar sesuai dengan kondisi fundamental Indonesia.

Analis Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan, penurunan inflasi China juga memicu pelaku pasar uang berekspektasi negara itu akan mengurangi pengetatan moneter ekonomi, yang memberi sentimen positif bagi mata uang Asia termasuk rupiah.