Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya meningkatkan produktivitas pertanian tanaman pangan dengan mekanisasi atau pemanfaatan alat mesin pertanian oleh petani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa, mengatakan di wilayah Bantul saat ini terdapat 860 kelompok tani, 75 gabungan kelompok tani (gapoktan), 503 kelompok wanita tani (KWT), dan 1.030 kelompok peternak.

"Total ada 62 ribu warga Bantul yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian dan didominasi petani dari generasi dengan usia lanjut, karena itu mekanisasi sangat dibutuhkan untuk membantu peningkatan produksi pertanian," katanya.

Menurut dia, upaya mekanisasi dilakukan dengan pemberian bantuan sejumlah alat mesin pertanian, seperti mesin pemanen, pompa air, serta sejumlah alat dan mesin pertanian lainnya dari APBN yang diserahkan kepada kelompok tani beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan alat mesin pertanian tersebut sangat dibutuhkan oleh sektor pertanian saat ini terutama di Bantul, mengingat potensi sektor pertanian masih dapat dikembangkan.

Baca juga: Bantul gerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah

Baca juga: Bantul terima bantuan 5 alat mesin pertanian dari pemerintah pusat


"Kami mengupayakan untuk terus mengembangkan komoditas pertanian. Setelah Bantul surplus beras pada tahun lalu, dan budidaya bawang merah di lahan pasir, komoditas lain yang akan dikembangkan adalah kopi dan kelapa," katanya.

Di sisi lain pihaknya juga mengajak petani terbuka dengan kemajuan teknologi dan penemuan terbaru dalam bidang pertanian, sehingga berkurangnya luas lahan pertanian akibat alih fungsi bukan menjadi halangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Menurut dia, puluhan tahun lalu saat lahan pertanian di Bantul masih seluas 40 ribu hektare produktivitas padi rata-rata tiga ton per hektare, sementara saat ini yang tinggal 14 ribu hektare, produksinya bisa mencapai 10 ton per hektare antara lain karena sentuhan teknologi pertanian.

Baca juga: Bantul minta petani pilih tanaman sesuaikan kebutuhan air saat kemarau

Baca juga: Bantul tanam tembakau seluas 40 hektare untuk bahan baku cerutu