Kepala Dinas Kehutanan Sumbar luncurkan tiga lagu tentang hutan
15 Agustus 2023 19:26 WIB
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi meluncurkan tiga lagu tentang kegelisahannya tentang kondisi hutan pad momentum HUT ke-78 RI di Padang, Selasa (15/8/2023). ANTARA/Miko Elfisha
Padang (ANTARA) - Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Yozarwardi luncurkan tiga lagu hasil ciptaannya terkait kegelisahan terhadap kondisi hutan 30 tahun ke depan pada momentum HUT ke-78 RI.
"Lagu ini tentang kegelisahan sendiri terhadap kondisi hutan Sumatera Barat di masa akan datang. Karena 30 tahun mendatang, hutan dikhawatirkan tidak rimbun lagi," katanya di Padang, Selasa.
Tiga lagu dengan tema Lord #BroRimbo tersebut masing-masing Polhutku, Jagalah Hutan Kita dan lagu ketiga Hutan untuk Rakyat Sejahtera.
Peluncuran lagu baru tersebut ditandai dengan pemutaran video lagu Jagalah Hutan Kita yang dinyanyikan langsung oleh Yozarwardi. Kemudian juga dua lagu lagi dinyanyikan langsung di hadapan jajaran Dishut Sumbar dan mitra serta stakeholder yang hadir.
Yozawardi mengatakan karena dirinya seorang birokrat dan bukan seorang penyanyi, maka butuh waktu lama untuk proses melahirkan tiga lagu tersebut.
“Sebenarnya saya tidak pandai menulis lagu dan menyanyi. Apalagi saya seorang birokrat yang waktunya cukup sibuk. Makanya dari awal penulisan, aransemen hingga rekaman dan menjadi sebuah lagu butuh waktu 1,5 tahun,” katanya.
Yozarwardi mengatakan setiap lagu yang diciptakan memiliki makna tersendiri. Lagu dengan judul Jagalah Hutan Kita misalnya, lahir karena karena kegelisahan hatinya melihat tutupan hutan mulai berkurang. Dengan kondisi sekarang dirinya merasa cemas akan masa depan hutan 30 tahun yang akan datang.
Baca juga: Bertemu si raja rimba di hutan Agam
Baca juga: Legislator: KLHK izinkan Sumbar kelola hutan nagari dan kemasyarakatan
“Saat ini kita masih bisa menyaksikan hutan yang indah mempesona, rimbun, ada suara jangkrik, cahaya matahari menerobos dedaunan, air mengalir jernih. Tetapi apakah 30 tahun mendatang anak cucu kita masih bisa menyaksikan hutan seperti saat ini. Nah kegelisahan ini saya tulis dalam sebuah lagu,” ujarnya.
Kemudian juga ada lagu dengan judul Polhutku didedikasikan kepada polisi hutan (polhut). Yozarwardi mengakui lahirnya lagu ini karena dirinya melihat kerja keras polhut bekerja tanpa lelah.
“Saat ini jumlah polhut di Sumbar mencapain 85 personil. Polhut ini bekerja tidak mengenal sepi, mencegah kebatilan menegakkan hukum di tengah kesepian dan kesulitan. Karena dedikasi polhut ini luar biasa menjaga hutan Maka saya tulislah lagu ini,” terangnya.
Lagu ketiga berjudul Hutan untuk Rakyat Sejahtera. Lagu ini menurutnya dengan nuansanya hutan dilestarikan dan dimanfaatkan oleh rakyat.
“Biarkan rakyat hidup merdeka berdampingan dengan rimbaraya. Bisa memanfaatkan hasil hutan, baik bukan kayu jasa lingkungan yang membuat mereka sejahtera dan bahagia. Jadi semua lagu ini didedikasikan agar hutan ini semakin baik dan bisa diwariskan untuk anak cucu ratusan tahun di masa mendatang,” katanya.
Yozarwardi mengatakan dirinya tidak akan berhenti menulis lagu. Bahkan setelah tiga lagu ini dilaunching dirinya juga sudah memiliki dua stok lagu lagi. “Challenge-nya bisa menulis 10 lagu,” harapnya.*
Baca juga: Antisipasi karhutla dampak El Nino, Sumbar lakukan persiapan
Baca juga: Dishut Sumbar Hanya Miliki 180 Polisi Hutan
"Lagu ini tentang kegelisahan sendiri terhadap kondisi hutan Sumatera Barat di masa akan datang. Karena 30 tahun mendatang, hutan dikhawatirkan tidak rimbun lagi," katanya di Padang, Selasa.
Tiga lagu dengan tema Lord #BroRimbo tersebut masing-masing Polhutku, Jagalah Hutan Kita dan lagu ketiga Hutan untuk Rakyat Sejahtera.
Peluncuran lagu baru tersebut ditandai dengan pemutaran video lagu Jagalah Hutan Kita yang dinyanyikan langsung oleh Yozarwardi. Kemudian juga dua lagu lagi dinyanyikan langsung di hadapan jajaran Dishut Sumbar dan mitra serta stakeholder yang hadir.
Yozawardi mengatakan karena dirinya seorang birokrat dan bukan seorang penyanyi, maka butuh waktu lama untuk proses melahirkan tiga lagu tersebut.
“Sebenarnya saya tidak pandai menulis lagu dan menyanyi. Apalagi saya seorang birokrat yang waktunya cukup sibuk. Makanya dari awal penulisan, aransemen hingga rekaman dan menjadi sebuah lagu butuh waktu 1,5 tahun,” katanya.
Yozarwardi mengatakan setiap lagu yang diciptakan memiliki makna tersendiri. Lagu dengan judul Jagalah Hutan Kita misalnya, lahir karena karena kegelisahan hatinya melihat tutupan hutan mulai berkurang. Dengan kondisi sekarang dirinya merasa cemas akan masa depan hutan 30 tahun yang akan datang.
Baca juga: Bertemu si raja rimba di hutan Agam
Baca juga: Legislator: KLHK izinkan Sumbar kelola hutan nagari dan kemasyarakatan
“Saat ini kita masih bisa menyaksikan hutan yang indah mempesona, rimbun, ada suara jangkrik, cahaya matahari menerobos dedaunan, air mengalir jernih. Tetapi apakah 30 tahun mendatang anak cucu kita masih bisa menyaksikan hutan seperti saat ini. Nah kegelisahan ini saya tulis dalam sebuah lagu,” ujarnya.
Kemudian juga ada lagu dengan judul Polhutku didedikasikan kepada polisi hutan (polhut). Yozarwardi mengakui lahirnya lagu ini karena dirinya melihat kerja keras polhut bekerja tanpa lelah.
“Saat ini jumlah polhut di Sumbar mencapain 85 personil. Polhut ini bekerja tidak mengenal sepi, mencegah kebatilan menegakkan hukum di tengah kesepian dan kesulitan. Karena dedikasi polhut ini luar biasa menjaga hutan Maka saya tulislah lagu ini,” terangnya.
Lagu ketiga berjudul Hutan untuk Rakyat Sejahtera. Lagu ini menurutnya dengan nuansanya hutan dilestarikan dan dimanfaatkan oleh rakyat.
“Biarkan rakyat hidup merdeka berdampingan dengan rimbaraya. Bisa memanfaatkan hasil hutan, baik bukan kayu jasa lingkungan yang membuat mereka sejahtera dan bahagia. Jadi semua lagu ini didedikasikan agar hutan ini semakin baik dan bisa diwariskan untuk anak cucu ratusan tahun di masa mendatang,” katanya.
Yozarwardi mengatakan dirinya tidak akan berhenti menulis lagu. Bahkan setelah tiga lagu ini dilaunching dirinya juga sudah memiliki dua stok lagu lagi. “Challenge-nya bisa menulis 10 lagu,” harapnya.*
Baca juga: Antisipasi karhutla dampak El Nino, Sumbar lakukan persiapan
Baca juga: Dishut Sumbar Hanya Miliki 180 Polisi Hutan
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023
Tags: