Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengingatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah itu untuk terus melakukan pengembangan bisnis agar tidak hanya jalan di tempat.

"Kita harus maju, harus berproses, UMKM Purbalingga tidak boleh hanya jalan di tempat," kata Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga Adi Purwanto di Purbalingga, Selasa.

Ia mengatakan hal itu dalam Pelatihan Pengembangan Bisnis Bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga yang digelar Dinkop UKM di Operation Room Graha Adiguna, Sekretariat Daerah Purbalingga.

Menurut dia, pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan bekal dan pengetahuan kepada pelaku UMKM tentang peluang bisnis, pemanfaatan sumber daya yang ada, dan ketenagakerjaan.

"Kami berharap dengan pelatihan ini, UMKM Purbalingga dapat naik kelas," tegasnya.

Saat memberi sambutan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Agus Winarno mengatakan pada prinsipnya pelaku usaha harus selalu mengikuti perkembangan zaman serta situasi terkini.

Baca juga: Pemkab Purbalingga-KPKNL Purwokerto tingkatkan profit UMKM binaan

Baca juga: Bupati: 251 ruas jalan kabupaten di Purbalingga segera diperbaiki


Bahkan jika bisa, kata dia, pelaku usaha juga harus selalu mengikuti perkembangan teknologi.

"Karena perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen itu harus diikuti kalau mau sukses. Kemudian juga perlu evaluasi terhadap operasional usaha," jelasnya.

Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber konsultan bisnis makanan dan minuman (food and beverage) yang juga pemilik usaha Bolu Perwira, yakni Zainal Abidin.

Dalam pemaparannya, Zainal Abidin mengatakan pelaku UMKM harus terus memperluas jaringan atau koneksi supaya lebih mudah dalam mengembangkan bisnis.

Menurut dia, pelaku usaha juga harus mempelajari potensi pasar untuk produknya, seberapa kuat kompetitornya, dan apa yang dibutuhkan oleh pasar potensial tersebut.

"Selain itu, pelaku usaha juga bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam di wilayahnya. Apa yang dihasilkan dari wilayah itu, berapa banyak kuantitasnya, siapkah untuk makro produksi, serta bagaimana menciptakan keunikan dan sebuah ciri khas dari bahan tersebut," ungkapnya.

Ia pun mencontohkan pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Bolu Perwira dan bisa dijadikan barometer untuk pengusaha UMKM di Purbalingga.

Menurut dia, Bolu Perwira yang menjadi oleh-oleh dari Purbalingga itu berbeda dengan yang lain karena menggunakan konsep tradisional-modern cake.

"Jadi kue tradisional yang dikemas menjadi kue modern dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar," tegasnya.

Baca juga: Bupati Purbalingga ajak warga beli produk lokal guna pulihkan ekonomi

Baca juga: Bapanas selenggarakan Gerakan Pangan Murah di Purbalingga