Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan meminta petugas bandara internasional melakukan pemeriksaan khusus pada penumpang dari China untuk mengantisipasi kemungkinan penularan virus H7N9, yang telah menyebabkan sembilan orang meninggal dunia di China.
"Bandara besar agar memeriksa semua orang yang datang dari beberapa provinsi yang terjangkit di China," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama.
"Bukan semua penumpang dari China, hanya yang berasal dari beberapa provinsi saja," katanya usai membuka Seminar
Pengendalian Hipertensi di Balai Kartini Jakarta, Rabu.
Menurut Kantor Berita China Xinhua, virus flu burung jenis baru H7N9 hingga Rabu (10/4) pagi telah menjangkiti 28 orang dan menyebabkan sembilan orang meninggal dunia di China.
Tjandra menjelaskan, Kementerian Kesehatan berusaha mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penularan virus itu dengan mengeluarkan surat edaran ke pengelola bandara dan pelabuhan internasional untuk memeriksa penumpang dari daerah penyebaran virus itu di China.
Virus H7N9 sebelumnya hanya menyerang unggas, tidak menyerang manusia, sehingga kepanikan terjadi saat virus itu bisa menyerang manusia.
Menurut Tjandra, hasil tes laboratorium menunjukkan obat untuk menangani flu burung seperti oseltamivir dan zanamivir masih bisa digunakan untuk menangani kasus serangan virus H7N9.
"Virus H7N9 tidak menunjukkan resistensi terhadap obat-obat tersebut, artinya bisa digunakan," tambah dia.
Petugas bandara periksa penumpang dari China antisipasi H7N9
10 April 2013 14:11 WIB
Seorang pembeli memeriksa burung dara dengan kaca pembesar di sebuah pasar burung dara di Chongqing, China, Minggu (7/4). (REUTERS/China Daily )
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: