Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menyebutkan kehadiran universitas berperan penting dalam meningkatkan inovasi teknologi nasional.
Pada tahun 2022, kata dia, Indonesia menempati urutan ke-74 naik 12 peringkat dari sebelumnya pada 2021 yang menempati urutan ke-86 dalam Indeks Inovasi Global.

"Itu karena peran kerja sama antara universitas dan industri," katanya dalam acara Peluncuran Ulang Alat Bantu Napas Bayi Mixsafe Transport Infant Blending Resuscitator di Jakarta, Senin.

Ari mengatakan universitas mampu melihat celah kekosongan produk teknologi yang belum tersedia di masyarakat, sedangkan industri mampu membiayai dan mewujudkan celah tersebut menjadi sebuah produk yang bermanfaat.

Salah satunya, kata dia, adalah alat bantu napas bayi Mixsafe Transport Infant Blending Resuscitator, yang diteliti oleh Guru Besar FKUI bekerja sama dengan industri swasta.

"Produk tersebut telah tersedia di Indonesia dan sebentar lagi akan go international," ujarnya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Matching Fund-Kedaireka akselerasi riset-inovasi
Meski demikian Ari mengatakan Indonesia belum dapat berbangga diri sebab Indonesia masih berada di bawah Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.

Oleh karena itu dia mengusulkan agar pemerintah dapat lebih membantu para universitas dalam menciptakan produk-produk baru yang mampu meningkatkan inovasi teknologi di Indonesia.

Terkait hal tersebut sebelumnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyediakan Program Matching Fund-Kedaireka yang mampu mengakselerasi riset dan inovasi di perguruan tinggi sejak 2021 silam.

"Matching Fund merupakan dana padanan yang diberikan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka," ujar Tim Ahli Matching Fund Kedaireka Tjan Basaruddin, di Jakarta, Minggu (13/8).

Matching Fund telah mendanai sebanyak 427 proposal kolaborasi antara insan perguruan tinggi dengan industri lewat Kedaireka sejak 2021. Pada 2022 jumlah proposal yang didanai meningkat menjadi 1.093 proposal, kata Tjan Basaruddin.

Baca juga: Kemendikbud siap dukung peta jalan hilirisasi lewat matching fund
Baca juga: Kemendikbudristek: Matching Fund Kedaireka program kolaborasi terbaik