Sandiaga fokus menangkan hati rakyat dan tak hiraukan koalisi besar
14 Agustus 2023 18:03 WIB
Arsip foto Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/8/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno tetap fokus untuk memenangkan hati rakyat dan memilih tidak menghiraukan koalisi besar terbentuk dari Gerindra, PAN, Golkar dan PKB.
Sandiaga yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengatakan kedekatan dengan rakyat dapat terbangun dengan menyelesaikan permasalahan rakyat, mempercepat pembangunan dan fokus di bidang ekonomi.
"Kami mengusung tiga tagline yaitu harga murah, kerja mudah dan hidup berkah," kata Sandiaga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menurut Sandi, koalisi partai yang besar pun juga nantinya akan memperjuangkan dan memenangkan hati serta pikiran rakyat.
Oleh karena itu, ia tidak memedulikan besar atau kecilnya sebuah koalisi terbentuk dari partai.
"Nanti koalisi itu pada ujung-ujungnya kan akhirnya memperjuangkan dan memenangkan hati dan pikiran rakyat. Jadi walaupun koalisinya ramping atau yang besar, yang penting bagaimana nanti rakyat menilai," katanya.
Sandiaga yang saat itu menghadiri rapat terbatas di Istana Negara pun juga bertemu dengan Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Ia mengucapkan selamat kepada Airlangga atas bergabungnya Golkar bersama PAN dan PKB ke Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Tadi saya bertemu Pak Airlangga, saya ucapkan selamat dan memang waktunya tinggal hampir dua bulan lagi untuk penentuan koalisi, makanya kita harus segera melakukan konsolidasi," kata dia.
Sandiaga menambahkan bahwa perannya sebagai Ketua Bappilu PPP akan memperkuat konsolidasi internal partai dan berbicara dengan para calon mitra yang sudah mencapai kesepakatan dalam kerja sama politik.
Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Patai Gerindra berkoalisi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden Pemilu 2024.
Dengan deklarasi tersebut, hanya PPP yang mendukung PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Di sisi lain, peluang Sandiaga untuk ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar semakin besar. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Pengamat nilai dukungan terhadap Prabowo Subianto ubah peta koalisi
Baca juga: Pengamat: Koalisi gemuk tak menjamin kemenangan di Pilpres
Sandiaga yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengatakan kedekatan dengan rakyat dapat terbangun dengan menyelesaikan permasalahan rakyat, mempercepat pembangunan dan fokus di bidang ekonomi.
"Kami mengusung tiga tagline yaitu harga murah, kerja mudah dan hidup berkah," kata Sandiaga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menurut Sandi, koalisi partai yang besar pun juga nantinya akan memperjuangkan dan memenangkan hati serta pikiran rakyat.
Oleh karena itu, ia tidak memedulikan besar atau kecilnya sebuah koalisi terbentuk dari partai.
"Nanti koalisi itu pada ujung-ujungnya kan akhirnya memperjuangkan dan memenangkan hati dan pikiran rakyat. Jadi walaupun koalisinya ramping atau yang besar, yang penting bagaimana nanti rakyat menilai," katanya.
Sandiaga yang saat itu menghadiri rapat terbatas di Istana Negara pun juga bertemu dengan Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Ia mengucapkan selamat kepada Airlangga atas bergabungnya Golkar bersama PAN dan PKB ke Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Tadi saya bertemu Pak Airlangga, saya ucapkan selamat dan memang waktunya tinggal hampir dua bulan lagi untuk penentuan koalisi, makanya kita harus segera melakukan konsolidasi," kata dia.
Sandiaga menambahkan bahwa perannya sebagai Ketua Bappilu PPP akan memperkuat konsolidasi internal partai dan berbicara dengan para calon mitra yang sudah mencapai kesepakatan dalam kerja sama politik.
Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Patai Gerindra berkoalisi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden Pemilu 2024.
Dengan deklarasi tersebut, hanya PPP yang mendukung PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Di sisi lain, peluang Sandiaga untuk ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar semakin besar. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Pengamat nilai dukungan terhadap Prabowo Subianto ubah peta koalisi
Baca juga: Pengamat: Koalisi gemuk tak menjamin kemenangan di Pilpres
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: