Pelindo dan Sarinah perluas pangsa pasar UMK tembus ekspor
14 Agustus 2023 16:12 WIB
Kiri-kanan - Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel Sarinah Selfie Dewiyanti bersama Komisaris Utama Sarinah Trisni Puspitaningtyas, CEO Pelindo Sub Regional III Ali Sadikin dan Kepala Departemen TJSL Pelindo Febrianto Zenny di sela Program Terpadu Gerakan Dorong Ekspor (Pandu Gedor) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/8/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Kuta, Bali (ANTARA) - BUMN, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT Sarinah yang membidangi ritel, memperluas pangsa pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) agar menembus pasar mancanegara melalui program inkubasi terpadu yang berorientasi ekspor.
“Kami kerja sama dengan Sarinah menjamin UMK diberikan kesempatan agar produknya dipasarkan,” kata Kepala Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo Febrianto Zenny di sela Program Terpadu Gerakan Dorong Ekspor (Pandu Gedor) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia menjelaskan tujuan diadakan program itu untuk mendukung pelaku UMK naik kelas dengan meningkatkan kesadaran pengembangan produk.
Pelaksanaan program pembinaan gelombang kedua itu diikuti 50 pelaku UMK dari sejumlah kota di Tanah Air yang sudah melewati proses kurasi berdasarkan jenis usaha, cakupan dan keberlanjutan usaha.
Program pelatihan itu merupakan kelanjutan dari gelombang pertama sebelumnya yang diadakan di Jakarta pada April 2023 juga diikuti 50 UMK terpilih.
Pada pelaksanaan program pertama itu, dari 50 UMK kembali dikerucutkan menjadi lima jawara (champion) UMK yang ditawarkan dalam pengembangan UMK.
Nantinya, mereka memiliki kesempatan ikut pameran baik domestik dan internasional di antaranya pameran di Bangkok, Thailand dan pertemuan bisnis antara pembeli dan penjual di China.
Tak hanya itu, salah satu pelaku UMK bidang kopi pada gelombang pertama itu sudah mendapatkan pasar di Rusia.
Sedangkan pada program tahap kedua ini UMK diberikan pelatihan, sertifikasi usaha, serta penilaian untuk pengembangan usahanya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel Sarinah Selfie Dewiyanti menjelaskan pihaknya memiliki trading house yang mempertemukan pelaku UMK dengan pembeli potensial di lantai lima Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta.
Sarinah yang menjadi pengelola ritel di beberapa BUMN lain, kata dia, juga memberikan peluang kepada UMK terkurasi untuk menjual produknya di antaranya di kawasan stasiun kereta api cepat di Halim, Karawang, Tegal Luar dan Padalarang.
Sedangkan terkait lima UMK yang diseleksi kembali itu, imbuh dia, merupakan UMK yang memiliki produk unik, produk berkualitas, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Produk lima UMK jawara itu pun sudah melantai di gerai yang dikelola BUMN ritel itu di antaranya bandara, distribusi, bisnis digital dan layanan duty free bahkan memiliki gerai khusus di Sarinah Jakarta.
“Kami sebagai ritel yang bergerak di domestik dan internasional,” katanya.
Baca juga: Pelindo dukung batik warisan budaya dengan bawa UMK binaan ke pameran
Baca juga: Kementerian BUMN-Pelindo gelar lokakarya kurangi sampah plastik
“Kami kerja sama dengan Sarinah menjamin UMK diberikan kesempatan agar produknya dipasarkan,” kata Kepala Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo Febrianto Zenny di sela Program Terpadu Gerakan Dorong Ekspor (Pandu Gedor) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia menjelaskan tujuan diadakan program itu untuk mendukung pelaku UMK naik kelas dengan meningkatkan kesadaran pengembangan produk.
Pelaksanaan program pembinaan gelombang kedua itu diikuti 50 pelaku UMK dari sejumlah kota di Tanah Air yang sudah melewati proses kurasi berdasarkan jenis usaha, cakupan dan keberlanjutan usaha.
Program pelatihan itu merupakan kelanjutan dari gelombang pertama sebelumnya yang diadakan di Jakarta pada April 2023 juga diikuti 50 UMK terpilih.
Pada pelaksanaan program pertama itu, dari 50 UMK kembali dikerucutkan menjadi lima jawara (champion) UMK yang ditawarkan dalam pengembangan UMK.
Nantinya, mereka memiliki kesempatan ikut pameran baik domestik dan internasional di antaranya pameran di Bangkok, Thailand dan pertemuan bisnis antara pembeli dan penjual di China.
Tak hanya itu, salah satu pelaku UMK bidang kopi pada gelombang pertama itu sudah mendapatkan pasar di Rusia.
Sedangkan pada program tahap kedua ini UMK diberikan pelatihan, sertifikasi usaha, serta penilaian untuk pengembangan usahanya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel Sarinah Selfie Dewiyanti menjelaskan pihaknya memiliki trading house yang mempertemukan pelaku UMK dengan pembeli potensial di lantai lima Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta.
Sarinah yang menjadi pengelola ritel di beberapa BUMN lain, kata dia, juga memberikan peluang kepada UMK terkurasi untuk menjual produknya di antaranya di kawasan stasiun kereta api cepat di Halim, Karawang, Tegal Luar dan Padalarang.
Sedangkan terkait lima UMK yang diseleksi kembali itu, imbuh dia, merupakan UMK yang memiliki produk unik, produk berkualitas, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Produk lima UMK jawara itu pun sudah melantai di gerai yang dikelola BUMN ritel itu di antaranya bandara, distribusi, bisnis digital dan layanan duty free bahkan memiliki gerai khusus di Sarinah Jakarta.
“Kami sebagai ritel yang bergerak di domestik dan internasional,” katanya.
Baca juga: Pelindo dukung batik warisan budaya dengan bawa UMK binaan ke pameran
Baca juga: Kementerian BUMN-Pelindo gelar lokakarya kurangi sampah plastik
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: