Muhaimin: 3.757 BLK Komunitas yang tersebar percepat peningkatan SDM
14 Agustus 2023 09:27 WIB
Acara "Silaturahim Nasional Santri Vokasi dan Rapat Koordinasi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tahun 2023" di Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023) malam.(ANTARA/HO-Kemnaker.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR bidang Koorkesra Muhaimin Iskandar menilai bahwa sebanyak 3.757 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang tersebar di seluruh tanah air akan mempercepat peningkatan kapasitas SDM.
"Komitmen terus tumbuh kembang dan mencapai puncak di era Presiden Jokowi. Dari hasil diskusi dengan Presiden, tak mungkin percepatan peningkatan kapasitas SDM hanya mengandalkan lembaga-lembaga pendidikan formal," ujar Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, kata Muhaimin, diperlukan suatu terobosan untuk mempercepat peningkatan kapasitas SDM.
"Satu-satunya terobosan paling efektif, caranya dengan memperbanyak BLK di seluruh lingkungan kekuatan masyarakat," katanya dalam sambutan acara "Silaturahim Nasional Santri Vokasi dan Rapat Koordinasi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tahun 2023" di Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/8) malam.
Baca juga: Kemnaker: Beberapa negara G20 tertarik dengan konsep BLK Komunitas
Baca juga: Kemnaker: Pembahasan BLK Komunitas untuk dorong akses masyarakat desa
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan salah satu lembaga yang paling banyak mendapat perhatian melalui BLK Komunitas adalah pesantren karena pemerintah ingin agar pesantren bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
"Lewat BLK Komunitas ini, Pemerintah juga ingin agar para generasi muda santri semakin mandiri dan berdaya membangun perekonomian bangsa di era globalisasi dan digitalisasi. Dan agar jangan pernah ada lagi stigma kalau santri itu tertinggal atau hanya pintar masalah agama saja," tuturnya.
Ida Fauziyah mengemukakan hingga akhir tahun 2022, Kemnaker telah membangun 3.757 BLK Komunitas di seluruh wilayah Indonesia dengan kapasitas peserta pelatihan sebanyak 225.420 orang.
Setiap tahun, Kemnaker terus melakukan evaluasi terkait teknis pelaksanaannya dan kebermanfaatan BLK Komunitas bagi masyarakat.
"Setelah dilakukan klasifikasi terdapat BLK komunitas Mandiri sebanyak 492 lembaga. Klasifikasi Berkembang sebanyak 1.534 lembaga dan Klasifikasi Tumbuh sebanyak 1.731 lembaga. Sedangkan jumlah BLK Komunitas terakreditasi sebanyak 124 lembaga dan 125 BLK Komunitas telah menjadi Inkubator Kewirausahaan," katanya.
Sementara itu dalam rangkaian Silatnas Vokasi 2023 lainnya juga dilakukan sejumlah kegiatan, yakni pameran produk BLK Komunitas, seleksi inkubator BLK Komunitas, perjanjian kerja bersama, pembangunan BLKK tahun 2023, dan Rakornas instruktur BLK Komunitas.
Baca juga: Kemnaker tawarkan pelatihan vokasi berbasis komunitas ke anggota G20
Baca juga: Wapres berharap BLK Komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua
"Komitmen terus tumbuh kembang dan mencapai puncak di era Presiden Jokowi. Dari hasil diskusi dengan Presiden, tak mungkin percepatan peningkatan kapasitas SDM hanya mengandalkan lembaga-lembaga pendidikan formal," ujar Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, kata Muhaimin, diperlukan suatu terobosan untuk mempercepat peningkatan kapasitas SDM.
"Satu-satunya terobosan paling efektif, caranya dengan memperbanyak BLK di seluruh lingkungan kekuatan masyarakat," katanya dalam sambutan acara "Silaturahim Nasional Santri Vokasi dan Rapat Koordinasi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Tahun 2023" di Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/8) malam.
Baca juga: Kemnaker: Beberapa negara G20 tertarik dengan konsep BLK Komunitas
Baca juga: Kemnaker: Pembahasan BLK Komunitas untuk dorong akses masyarakat desa
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan salah satu lembaga yang paling banyak mendapat perhatian melalui BLK Komunitas adalah pesantren karena pemerintah ingin agar pesantren bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
"Lewat BLK Komunitas ini, Pemerintah juga ingin agar para generasi muda santri semakin mandiri dan berdaya membangun perekonomian bangsa di era globalisasi dan digitalisasi. Dan agar jangan pernah ada lagi stigma kalau santri itu tertinggal atau hanya pintar masalah agama saja," tuturnya.
Ida Fauziyah mengemukakan hingga akhir tahun 2022, Kemnaker telah membangun 3.757 BLK Komunitas di seluruh wilayah Indonesia dengan kapasitas peserta pelatihan sebanyak 225.420 orang.
Setiap tahun, Kemnaker terus melakukan evaluasi terkait teknis pelaksanaannya dan kebermanfaatan BLK Komunitas bagi masyarakat.
"Setelah dilakukan klasifikasi terdapat BLK komunitas Mandiri sebanyak 492 lembaga. Klasifikasi Berkembang sebanyak 1.534 lembaga dan Klasifikasi Tumbuh sebanyak 1.731 lembaga. Sedangkan jumlah BLK Komunitas terakreditasi sebanyak 124 lembaga dan 125 BLK Komunitas telah menjadi Inkubator Kewirausahaan," katanya.
Sementara itu dalam rangkaian Silatnas Vokasi 2023 lainnya juga dilakukan sejumlah kegiatan, yakni pameran produk BLK Komunitas, seleksi inkubator BLK Komunitas, perjanjian kerja bersama, pembangunan BLKK tahun 2023, dan Rakornas instruktur BLK Komunitas.
Baca juga: Kemnaker tawarkan pelatihan vokasi berbasis komunitas ke anggota G20
Baca juga: Wapres berharap BLK Komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: