Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa memberikan bantuan sebesar 15 juta euro untuk membantu peningkatan potensi perdagangan Indonesia yang selama ini masih didominasi ekspor bahan mentah.

"Bantuan ini kami berikan agar Indonesia mampu meningkatkan perdagangan produk-produk yang memiliki nilai tambah," kata Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Julian Wilson, saat menyampaikan pidatonya pada EU-Indonesia Trade Support Program (TSP) II, di Jakarta, Selasa.

Wilson mengatakan, saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor bahan mentah. Ia pun sangat berharap Indonesia mampu meningkatkan ekspor produk bernilai tambah yang tentunya sesuai dengan standar Eropa.

Bantuan tersebut, lanjut Wilson, akan disalurkan dalam bentuk kerja sama di TSP II berupa pembangunan kapasitas sumber daya manusia.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam penerapan TSP tahap kedua tersebut pihaknya akan memberikan pelatihan untuk eksportir Indonesia tentang bagaimana cara mengemas produk ramah lingkungan serta membangun laboratorium uji coba kualitas produk ekspor.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengharapkan agar Indonesia segera membahas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang akan mampu meningkatkan perdagangan untuk kedua negara.

Tahun lalu, perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa mencapai angka lebih dari 32 miliar dolar AS, dan Indonesia mendapatkan surplus sebesar empat miliar dolar AS.

Sementara pada Januari 2013 lalu, neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa juga mengalami surplus 221,5 juta dolar AS meskipun secara keseluruhan Indonesia mengalami defisit sebesar 171 juta dolar AS.