Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai, Desa Wisata Tebara di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan desa wisata yang mampu membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia.
“Desa ini berbasis budaya dan adat istiadat, dan bahasa setempat yang mereka lestarikan. Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang menganugerahkan kemajuan untuk Indonesia,” kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Minggu. Desa Wisata Tebara terletak di Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat ini memiliki kekhasan dengan kampung adat tradisional budaya megalitikum (batu kubur besar dan sarkofagus) dengan rumah adat di perbukitan tinggi beratap menara yang menjulang tinggi ke langit dan bertanduk.

Sementara dari sisi kuliner, desa wisata terkahor yang dikunjungi sebagai 75 besar desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 ini, menurut Menparekraf memiliki cita rasa yang enak dan unik, salah satu makanan khasnya adalah ro’o luwa.

Baca juga: UI sukses gelar festival dan jelajah Budaya Sumba

Ro'o luwa adalah sejenis bubur yang bahan utamanya adalah ubi jalar atau daun singkong, penampilannya berupa bubur hijau dengan rasa yang manis dan khas.
Ada juga rumpu tampe yang berbahan utama daun pepaya, dan biasanya ditumis bersama dengan bunga pepaya muda, daun singkong, atau jantung pisang.

“Jantung pisang, bunga pepaya, dan kacang panjang yang disebut rumpu rampe ini enak sekali, dan ada juga ro’o luwa dengan rasa yang unik,” ujarnya.

Menparekraf berharap desa wisata ini dapat membantu tercapainya 4,4 lapangan kerja baru yang berkualitas di tahun 2024.

“Ini program pamungkas dari desa wisata dimana kita telah visitasi 75 desa ini di seluruh nusantara. Dan kita melihat antusiame masyarakat menyambut kebangkitan ekonomi kita, mudah-mudahan Desa Wisata Tebara ini membawa semangat yang membara untuk berwisata, sehingga menciptakan 4,4 lapangan kerja baru berkualitas,” pungkasnya.

Baca juga: Gubernur NTT sebut potensi energi matahari di Sumba 10.000 mega watt