Teheran (ANTARA News) - Iran, yang masih berada dalam bayangan sanksi global karena program nuklirnya, pada Selasa meluncurkan dua sarana produksi uranium baru dan memulai dua tambang ekstraksi.

Laporan televisi negara yang dikutip AFP menyebutkan, tambang di kota Saghan, Iran tengah, beroperasi 350 meter di bawah permukaan tanah dan 120 kilometer dari sarana produksi yellowcake (bubuk uranium) di Kota Ardakan, Provinsi Yazd.

Laporan itu hanya memberikan sedikit rincian tentang fasilitas Ardakan tetapi mengatakan lokasi itu memproduksi 60 ton yellowcake, uranium oksida murni yang digunakan untuk proses pengayaan.

Pengumuman pada Hari Teknologi Tenaga Atom Nasional Iran itu disampaikan tak lama setelah perundingan antara Iran dan enam negara penting mengenai ambisi nuklir Teheran gagal mencapai terobosan.

Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman yang dikenal sebagai P5+1 bertemu dengan para perunding Iran di Kota Almaty, Kazakhstan, pada 5 dan 6 April lalu untuk mencari solusi masalah program nuklir Iran.

Kegiatan pengayaan uranium Iran, yang katanya ditujukan untuk program energi damai, saat ini menjadi salah satu kekhawatiran internasional. Negara-negara Barat dan Israel menuduh Teheran membangun bom atom.