Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh memamerkan sebanyak lima produk inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi tersebut dalam rangka ambil bagian memeriahkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.

“Tim USK memamerkan produk inovasi dari lima tematik. USK terus berupaya mempromosikan produk-produk hasil riset sebagai wujud promosi dan hilirisasi menuju rekognisi global,” kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Ahad.

Ia menjelaskan pameran Hakteknas 2023 digelar untuk memperkenalkan hasil inovasi perguruan tinggi secara lebih dekat kepada masyarakat. Di mana lebih dari 145 produk inovasi yang telah teruji dan menjawab kebutuhan masyarakat ditampilkan dalam pameran tersebut.

Produk-produk inovasi USK tersebut terdiri atas 31 produk di bidang pangan, 32 produk di bidang energi, 59 produk di bidang kesehatan, 9 produk kendaraan listrik, dan 14 produk riset serta produk inovasi lain.

Marwan mengatakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK telah menyeleksi produk inovasi USK yang akan tampil di Hakteknas berdasarkan kriteria yang memenuhi keempat tema, Pangan, Kesehatan, Energi, dan Motor dan Mobil Listrik.

Ketua LPPM USK, Prof Taufik Fuadi Abidin mengatakan USK adalah satu dari 25 PTN/PTS yang diundang Kemendikbudristek. Di mana untuk tema pangan yang dipamerkan adalah produk Lituna (keumamah tumis siap saji dari produk ikan tongkol kecil), produk Tabut Serat Blok (pakan aditif untuk ternak), dan Padi Aerobic Super Rice.

Kemudian tema kesehatan adalah inovasi alat termal untuk deteksi dini penyakit kanker serta produk kosmetik dan skincare dari nilam serta tiga inovasi baru berupa Semidyn-3A, produk sensor mekanik, untuk monitoring proses, industri manufaktur, e-tikbroh.yak: Aplikasi Jemput antar Sampah Non-organik, dan Museum Digital Gunung Seulawa serta Integrasi multi-platform digital untuk advokasi isu lingkungan dan pengembangan Kawasan Gunung Seulawah, mewakili tema energi.

"Produk inovasi USK ini diseleksi berdasarkan kriteria produk yang memiliki potensi besar untuk di hilirisasi, dan juga yang sudah mendapatkan pendanaan Hilirisasi Inovasi USK (HIU), Matching Fund Kedaireka, dan sudah memiliki paten terdaftar/HAKI," demikian Taufik Fuadi Abidin.

Baca juga: USK kenalkan inovasi hulu-hilir industri nilam Aceh ke masyarakat Asia

Baca juga: USK Juara III LIKMI 2023 lewat inovasi air nira

Baca juga: Universitas Syiah Kuala miliki klinik kekayaan intelektual

Baca juga: Rektor USK ajak peneliti perkuat diseminasi penelitian dan inovasi