Penjabat Gubernur bertekad kembangkan kakao di Sulbar
13 Agustus 2023 20:38 WIB
Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh pada kunjungannya di Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (13/8/2023). ANTARA/HO/Diskominfo Sulbar
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh berkomitmen mendukung pengembangan kakao di daerah itu dan mempertahankan posisi Sulbar sebagai daerah keempat penghasil kakao di Indonesia.
"Saya berkomitmen mengembangkan kakao agar Sulbar dapat mempertahankan posisi sebagai daerah keempat penghasil kakao di Indonesia," kata Zudan Arif Fakrulloh, pada kunjungannya di Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu.
Penjabat Gubernur itu juga menyampaikan, akan mendorong pengembangan perkebunan kakao dan benih lainnya dengan menyiapkan infrastruktur.
"Untuk perkebunan pengembangan kakao dan benih yang lain, itu akan kita dorong terutama dengan menyiapkan dulu infrastrukturnya, agar air bisa tersedia di sepanjang tahun," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Saat ini, kata dia, tersedia 800 pohon kakao produktif yang bisa dikembangkan.
Ia juga menyampaikan bahwa terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan kakao di Sulbar.
Terpenting yang perlu didorong tambahnya, juga adalah industri pengolahan kakao.
"Diversifikasinya untuk menuju pengolahan menjadi souvenir, coklat dan minuman. Sedangkan di hilirnya teman-teman entrepreneur dan Dinas Perdagangan UMKM di enam kabupaten agar terus berkolaborasi untuk melakukan pemasaran," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Berdasarkan rencana Dinas Perkebunan Sulbar dalam rangka meningkatkan produktivitas kakao, dinas telah mendorong program intensifikasi penggantian tanaman tua oleh tanaman baru serta penambahan luas areal.
Dinas Perkebunan juga sudah membuat roadmap pembangunan perkebunan melalui rencana strategis (Renstra) Dinas 2022-2026 dengan fokus pada pengembalian kejayaan tanaman kopi, kakao dan kelapa, dengan motto 'Gerakan Sulbar Kembali Ke Tanaman Kopi dan Kakao (GS-5K)'.
"Nantinya, akan menjadikan lahan perkebunan di Desa Batupanga Daala Kabupaten Polewali Mandar difungsikan sebagai penghasil benih/bibit terintegrasi (kopi, kakao, kelapa), didesain dalam bentuk nursery terintegrasi," jelas Zudan Arif Fakrulloh.
Khusus kakao, Dinas Perkebunan Sulbar kata Zudan Arif Fakrulloh, telah menyiapkan lahan di Batupanga Daala seluas 10 hektare.
"Untuk tanaman F1 kakao yang diharapkan menjadi sumber bibit, sumber entris, sumber batang bawah dan sekaligus menjadi sumber produksi biji kakao," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Baca juga: Pemprov Sulbar perluas areal tanaman kakao 150 hektare
Baca juga: Sulbar kembangkan minat masyarakat budidaya kakao
Baca juga: Pemprov Sulbar targetkan kualitas kakao Sulbar terbaik di dunia
"Saya berkomitmen mengembangkan kakao agar Sulbar dapat mempertahankan posisi sebagai daerah keempat penghasil kakao di Indonesia," kata Zudan Arif Fakrulloh, pada kunjungannya di Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu.
Penjabat Gubernur itu juga menyampaikan, akan mendorong pengembangan perkebunan kakao dan benih lainnya dengan menyiapkan infrastruktur.
"Untuk perkebunan pengembangan kakao dan benih yang lain, itu akan kita dorong terutama dengan menyiapkan dulu infrastrukturnya, agar air bisa tersedia di sepanjang tahun," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Saat ini, kata dia, tersedia 800 pohon kakao produktif yang bisa dikembangkan.
Ia juga menyampaikan bahwa terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan kakao di Sulbar.
Terpenting yang perlu didorong tambahnya, juga adalah industri pengolahan kakao.
"Diversifikasinya untuk menuju pengolahan menjadi souvenir, coklat dan minuman. Sedangkan di hilirnya teman-teman entrepreneur dan Dinas Perdagangan UMKM di enam kabupaten agar terus berkolaborasi untuk melakukan pemasaran," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Berdasarkan rencana Dinas Perkebunan Sulbar dalam rangka meningkatkan produktivitas kakao, dinas telah mendorong program intensifikasi penggantian tanaman tua oleh tanaman baru serta penambahan luas areal.
Dinas Perkebunan juga sudah membuat roadmap pembangunan perkebunan melalui rencana strategis (Renstra) Dinas 2022-2026 dengan fokus pada pengembalian kejayaan tanaman kopi, kakao dan kelapa, dengan motto 'Gerakan Sulbar Kembali Ke Tanaman Kopi dan Kakao (GS-5K)'.
"Nantinya, akan menjadikan lahan perkebunan di Desa Batupanga Daala Kabupaten Polewali Mandar difungsikan sebagai penghasil benih/bibit terintegrasi (kopi, kakao, kelapa), didesain dalam bentuk nursery terintegrasi," jelas Zudan Arif Fakrulloh.
Khusus kakao, Dinas Perkebunan Sulbar kata Zudan Arif Fakrulloh, telah menyiapkan lahan di Batupanga Daala seluas 10 hektare.
"Untuk tanaman F1 kakao yang diharapkan menjadi sumber bibit, sumber entris, sumber batang bawah dan sekaligus menjadi sumber produksi biji kakao," kata Zudan Arif Fakrulloh.
Baca juga: Pemprov Sulbar perluas areal tanaman kakao 150 hektare
Baca juga: Sulbar kembangkan minat masyarakat budidaya kakao
Baca juga: Pemprov Sulbar targetkan kualitas kakao Sulbar terbaik di dunia
Pewarta: Amirullah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: