Ganjar Pranowo hormati keputusan politik Golkar-PAN
13 Agustus 2023 15:45 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Rakyat (PAN) Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menunjukan dokumen kerjasama politik saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Semarang (ANTARA) - Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menghormati keputusan politik Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional yang berkoalisi dengan Partai Gerindra serta Partai Kebangkitan Bangsa mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.
"Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai, pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapa pun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar di Semarang, Jateng, Minggu.
Gubernur Jateng dua periode itu menyebut, koalisi empat partai politik tersebut sebagai hal yang biasa dalam proses demokrasi.
Menurut dia, merapatnya Partai Golkar dan PAN ke kubu Prabowo Subianto itu hal yang biasa karena saat ini semua partai politik sedang bernegosiasi untuk menentukan arah politik masing-masing.
Ganjar juga terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum mendukung.
Baca juga: Golkar, PAN, dan PKB berkoalisi dukung Prabowo Subianto
Baca juga: Prabowo tegaskan kesepakatan cawapres dilakukan melalui musyawarah
"Maka kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," ujarnya.
Disinggung mengenai banyaknya partai politik yang merapat ke kubu Prabowo Subianto, Ganjar menanggapi santai dan menyebut bergabung-nya beberapa parpol mengeroyok PDIP sudah pernah terjadi pada Pilpres 2014.
"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalan-nya dan selalu ada dinamika yang berubah," tuturnya.
Ganjar justru mengucapkan selamat kepada Partai Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Partai Gerindra dan PKB. Dirinya mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.
"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik, dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," ujarnya.
Baca juga: PAN nilai integritas Prabowo sudah teruji
Partai Golkar, PAN, dan PKB berkoalisi bersama Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi capres Prabowo Subianto dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu pagi.
Hadir dalam deklarasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zukifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
"Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai, pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapa pun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar di Semarang, Jateng, Minggu.
Gubernur Jateng dua periode itu menyebut, koalisi empat partai politik tersebut sebagai hal yang biasa dalam proses demokrasi.
Menurut dia, merapatnya Partai Golkar dan PAN ke kubu Prabowo Subianto itu hal yang biasa karena saat ini semua partai politik sedang bernegosiasi untuk menentukan arah politik masing-masing.
Ganjar juga terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum mendukung.
Baca juga: Golkar, PAN, dan PKB berkoalisi dukung Prabowo Subianto
Baca juga: Prabowo tegaskan kesepakatan cawapres dilakukan melalui musyawarah
"Maka kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," ujarnya.
Disinggung mengenai banyaknya partai politik yang merapat ke kubu Prabowo Subianto, Ganjar menanggapi santai dan menyebut bergabung-nya beberapa parpol mengeroyok PDIP sudah pernah terjadi pada Pilpres 2014.
"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalan-nya dan selalu ada dinamika yang berubah," tuturnya.
Ganjar justru mengucapkan selamat kepada Partai Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Partai Gerindra dan PKB. Dirinya mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.
"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik, dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," ujarnya.
Baca juga: PAN nilai integritas Prabowo sudah teruji
Partai Golkar, PAN, dan PKB berkoalisi bersama Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi capres Prabowo Subianto dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu pagi.
Hadir dalam deklarasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zukifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: