Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama . Ali Ramdhani menyampaikan Madrasah Fest memaksimalkan potensi siswa madrasah dalam intelektualitas, kecerdasan emosional, kecerdasan fisik, dan kecerdasan spiritual.

"Pendidikan itu pada dasarnya memaksimalkan sisi khas manusia. Maka kompetisi ini sejatinya adalah wadah untuk itu," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Madrasah Fest adalah olimpiade madrasah se-Indonesia dalam bidang Al Quran, hadis, kitab klasik, dan seni keislaman. Gelaran ini merupakan hasil kerja sama Direktorat KSKK Madrasah Kemenag dengan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga: Kemenag: Madrasah Fest ajang siswa kembangkan bakat ilmu keagamaan

Jenis lomba yang dipertandingkan dalam Madrasah Fest, yakni mulai dari hafalan Al Quran, pemahaman, debat, baca kitab klasik, desain, dan kaligrafi.

"Saya senang anak didik kami sudah masuk ruang-ruang ini semua. Mereka tidak terlahir hebat tetapi mereka bertumbuh dengan hebat. Acara ini memberikan apresiasi dan memberi suasana kompetisi yang sehat," kata Ali Ramdhani.

Ia menambahkan, Madrasah Fest 2023 dilaksanakan dalam rangka membumikan nilai-nilai keagamaan pada siswa madrasah.

"Di era digital yang disruptif, Kemenag berupaya menjaga keilmuan keagamaan Islam yang saat ini eksis bersama ilmu sains dan sosial," tuturnya.

Baca juga: Arab Saudi bantu 800 Al Quran cetakan Madinah untuk Aceh Besar

Sebanyak seratus siswa tampil sebagai pemenang pada ajang Festival Madrasah Nasional yang diumumkan pada Malam Puncak Madrasah Fest 2023 di Hotel Atria Gading Serpong.

Di antara pemenang adalah Rahmat Ridallah sebagai juara 1 Memorizing Al Quran 30 Juz, Muhammad Syahrul Ibad sebagai juara 1 Reading Islamic Turats, Abriel Farih Alfatih sebagai juara 1 Studeny Chef, Panji Dwi Agustian sebagai juara 1 Creative Design Fest, dan Roufian Maulana Ghofari sebagai juara 1 Reciting Holy Quran.

Para juara mendapatkan hadiah total Rp370 juta dan mendapatkan beasiswa tanpa test dari FTIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gelaran tahun ini diikuti 817 peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Para peserta terdiri atas 508 madrasah aliyah (MA), 227 madrasah tsanawiyah (MTs), dan 82 siswa madrasah ibtidaiyah (MI).

Baca juga: Pemkab Agam jamin pendidikan anak penghafal Al Quran hingga PT