“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara dan Provinsi Maluku Utara dalam upaya percepatan penurunan stunting dari hulu dengan menyasar para remaja," ujar Nopian dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Ia menyatakan 196 pasang putra-putri Genre Desa/Kelurahan yang terpilih itu nantinya akan menjadi model contoh dan perpanjangan tangan penyampaian Program Genre kepada masyarakat, utamanya para remaja di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
"Duta Genre diharapkan menjadi corong terdepan penyebaran informasi persiapan kehidupan remaja, dilakukan dengan pendekatan teman sebaya dengan mengusung empat slogan yakni hindari seks bebas, pernikahan dini, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza), dan terorisme," ucap Nopian.
Baca juga: BKKBN: Duta GenRe panutan remaja bangun keluarga terencana
"Saya cukup mengapresiasi penurunan prevalensi stunting Kabupaten Halmahera Utara yang cukup besar yaitu 5,6 persen, dari 30,5 persen pada 2021 menjadi 24,9 persen tahun 2022," ucap Nopian.
Meski demikian ia berpesan pemerintah dan masyarakat Maluku Utara harus terus mengerahkan segala upaya sehingga target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dapat tercapai.
Adapun pembentukan Genre ini sesuai dengan peraturan BKKBN Nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2021–2024 (pasal 3 poin a dan b), yang menyebutkan bahwa remaja dan calon pengantin merupakan sasaran upaya pencegahan stunting.
Baca juga: 168 kampung keluarga berkualitas dikukuhkan
Baca juga: BKKBN edukasi penurunan stunting ke keluarga pesisir Halmahera Barat