Pemerintah dorong lulusan perhotelan-kapal pesiar berdaya saing global
12 Agustus 2023 14:07 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memfasilitasi kerja sama antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni dengan Forum Kursus Perhotelan-Kapal Pesiar Indonesia (FKPKPI) di Kapal Motor (KM) Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/8/2023). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong lulusan pendidikan industri perhotelan-kapal pesiar yang profesional serta berdaya saing tingkat nasional maupun internasional melalui berbagai kolaborasi.
“Perkembangan industri hotel dan kapal pesiar internasional semakin pesat, terutama setelah masa pandemi COVID-19 berakhir,” kata Direktur Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wartanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mendukung daya saing para lulusan dengan memfasilitasi kerja sama antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni dengan Forum Kursus Perhotelan-Kapal Pesiar Indonesia (FKPKPI).
Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman yang diharapkan dapat meningkatkan daya serap lulusan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang perhotelan-kapal pesiar di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperluas kesempatan magang industri untuk instruktur dan peserta didik LKP sehingga penyerapan lulusan LKP perhotelan-kapal pesiar semakin baik,” katanya.
Baca juga: Kemendikbud: TeFa hasilkan lulusan sesuai kebutuhan industri
Penandatanganan kerja sama antara PT Pelni dengan FKPKPI untuk memberikan kesempatan kepada instruktur dan peserta didik dalam melaksanakan program magang industri.
Tidak hanya berdampak kepada instruktur dan lulusan LKP, perjanjian kerja sama ini juga menjadi arahan untuk merancang kurikulum berbasis industri sesuai kebutuhan dan memberikan penjaminan mutu kompetensi para karyawan PT Pelni dengan pelaksanaan uji kompetensi.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pelni Rainoc menjelaskan penandatanganan kerja sama tersebut sekaligus menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan tenaga kerja kapal pesiar yang sangat tinggi di PT Pelni.
Ia menuturkan PT Pelni berkomitmen ikut memajukan dunia pendidikan di Indonesia serta memajukan pertumbuhan industri maritim dalam negeri yang diwujudkan dalam perjanjian kerja sama tersebut.
Ruang lingkup kolaborasi ini, yaitu pemenuhan kebutuhan ABK P2 yakni anak buah kapal bagian hospitality di PT Pelni melalui pemberian kesempatan bagi peserta didik lembaga di bawah naungan FKPKPI untuk praktik kerja di kapal yang dioperasikan PT Pelni.
Ketua Umum FKPKPI Theo George Gill menambahkan kerja sama yang terjalin dapat memberikan dampak yang positif untuk bidang pendidikan perhotelan dan kapal pesiar di Indonesia.
“Kami ingin peserta didik di LKP bidang perhotelan dan kapal pesiar mendapatkan kompetensi yang sebenarnya melalui on job training (OJT) di Pelni,” ujar dia.
Baca juga: Pendidikan vokasi harus ditingkatkan untuk naikkan kualitas SDM
Baca juga: Wapres minta Gubernur Kaltim libatkan pesantren tingkatkan vokasi
Baca juga: Kemendikbudristek jembatani 49 sekolah vokasi bermitra dengan ritel
“Perkembangan industri hotel dan kapal pesiar internasional semakin pesat, terutama setelah masa pandemi COVID-19 berakhir,” kata Direktur Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wartanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mendukung daya saing para lulusan dengan memfasilitasi kerja sama antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni dengan Forum Kursus Perhotelan-Kapal Pesiar Indonesia (FKPKPI).
Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman yang diharapkan dapat meningkatkan daya serap lulusan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang perhotelan-kapal pesiar di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperluas kesempatan magang industri untuk instruktur dan peserta didik LKP sehingga penyerapan lulusan LKP perhotelan-kapal pesiar semakin baik,” katanya.
Baca juga: Kemendikbud: TeFa hasilkan lulusan sesuai kebutuhan industri
Penandatanganan kerja sama antara PT Pelni dengan FKPKPI untuk memberikan kesempatan kepada instruktur dan peserta didik dalam melaksanakan program magang industri.
Tidak hanya berdampak kepada instruktur dan lulusan LKP, perjanjian kerja sama ini juga menjadi arahan untuk merancang kurikulum berbasis industri sesuai kebutuhan dan memberikan penjaminan mutu kompetensi para karyawan PT Pelni dengan pelaksanaan uji kompetensi.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pelni Rainoc menjelaskan penandatanganan kerja sama tersebut sekaligus menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan tenaga kerja kapal pesiar yang sangat tinggi di PT Pelni.
Ia menuturkan PT Pelni berkomitmen ikut memajukan dunia pendidikan di Indonesia serta memajukan pertumbuhan industri maritim dalam negeri yang diwujudkan dalam perjanjian kerja sama tersebut.
Ruang lingkup kolaborasi ini, yaitu pemenuhan kebutuhan ABK P2 yakni anak buah kapal bagian hospitality di PT Pelni melalui pemberian kesempatan bagi peserta didik lembaga di bawah naungan FKPKPI untuk praktik kerja di kapal yang dioperasikan PT Pelni.
Ketua Umum FKPKPI Theo George Gill menambahkan kerja sama yang terjalin dapat memberikan dampak yang positif untuk bidang pendidikan perhotelan dan kapal pesiar di Indonesia.
“Kami ingin peserta didik di LKP bidang perhotelan dan kapal pesiar mendapatkan kompetensi yang sebenarnya melalui on job training (OJT) di Pelni,” ujar dia.
Baca juga: Pendidikan vokasi harus ditingkatkan untuk naikkan kualitas SDM
Baca juga: Wapres minta Gubernur Kaltim libatkan pesantren tingkatkan vokasi
Baca juga: Kemendikbudristek jembatani 49 sekolah vokasi bermitra dengan ritel
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: