Batang (ANTARA) - Kasus pelecehan seksual pada anak-anak secara hampir berantai pada 2023 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menimbulkan trauma pada korban dan orang tua korban.

Karena itu, sebagai langkah antisipasi timbulnya trauma yang berkepanjangan terhadap para korban, pemerintah daerah maupun Kementerian Sosial memberikan bantuan penyembuhan untuk mengatasi gangguan trauma psikis dan bantuan usaha.

Bahkan, Menteri Sosial Tri Rismaharini pada 15 Mei 2023 memfokuskan hadir Kabupaten Batang untuk memberikan motivasi dan bantuan kewirausahaan pada belasan korban agar mereka tetap bisa melanjutkan kehidupan di masa depan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini pada saat itu minta trauma yang menimpa para korban harus dihilangkan supaya mereka kembali normal dan maksimal dalam berpikir.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama untuk melindungi dan mendukung anak-anak yang telah mengalami pengalaman traumatis, Sentra Terpadu Kartini di Temanggung menjadi bagian dari tim koordinasi dan fasilitasi kasus kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Batang.

Berkolaborasi dengan berbagai lembaga terkait, pemerintah daerah, lembaga hukum, rumah sakit, dan pemangku kepentingan lainnya, Sentra Terpadu Kartini Temanggung memiliki tugas sebagai tim koordinasi dan fasilitasi korban kekerasan seksual pada anak untuk mendapat pendampingan dan rehabilitasi serta pemulihan.

Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung dengan tekad kuat dalam mendukung pemulihan dan rehabilitasi sosial pada anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual di Kabupaten Batang telah melaksanakan kegiatan respons kasus korban pelecehan.

Kegiatan tersebut sebagai wujud hadirnya negara untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi anak-anak korban kekerasan seksual, sehingga mereka dapat memiliki masa depan yang lebih cerah dan berdaya.

Kegiatan respons kasus yang telah dilakukan, meliputi pendampingan psikososial, pemulihan trauma, pemenuhan hidup layak, bantuan kewirausahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil asesmen.

Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung Iyan Kusmadiana mengatakan salah satu upaya pemberian bantuan kewirausahaan di kalangan anak korban kekerasan seksual di Kabupaten Batang tersebut telah membawa dampak positif yang signifikan dalam peningkatan ekonomi bagi para penerima manfaat.

Pemberian bantuan modal itu tidak sekadar berupa modal alat dan bahan untuk berwirausaha, namun juga memberikan pelatihan, seperti kursus bahasa Jepang dengan bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan mengikuti vokasional dan berbagai jenis vokasional lainnya.

Mereka dijemput ke Sentra Terpadu Kartini di Temanggung untuk mengikuti pelatihan vokasional menjahit dan berbagai jenis pelatihan vokasional lainnya.

Harapannya, pemberian bantuan itu tidak hanya untuk membantu para korban mengatasi dampak psikologis, namun juga sebagai sarana baru bagi mereka membangun kembali rasa percaya diri.

Berdasar hasil monitor bantuan kewirausahaan yang diberikan oleh Kementerian Sosial, ada beberapa usaha yang sudah berkembang dan meningkatkan pendapatan mereka.

Bantuan kewirausahaan tersebut merupakan wujud komitmen Kementerian Sosial untuk memberikan dukungan nyata pada anak-anak korban kekerasan seksual, memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk bangkit dari pengalaman traumatis yang mereka alami, serta memulai perjalanan baru menuju kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera.

Dampak positif yang dihasilkan bagi korban adalah tidak hanya terlihat dari segi ekonomi, namun juga dalam pemulihan mental dan sosial para penerima manfaat.

Kini, mereka kembali percaya diri, memiliki keterampilan baru, dan merasa lebih terhubung dengan masyarakat sekitar.

Wilayah kerja Sentra Terpadu Kartini di Temanggung meliputi 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah, 8 kabupaten di Jawa Timur, dan 4 kabupaten di Kalimantan Timur.

Berdasar catatan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung ada 218 respons kasus yang telah dilakukan oleh lembaga sosial tersebut, bahkan 51 kasus pelecehan pada anak di antaranya sudah diberikan penanganan.


Apresiasi Kemensos

Pemerintah Kabupaten Batang memberikan apresiasi atas inisiatif Kementerian Sosial yang telah melakukan penanganan secara maksimal terhadap para korban pelecehan.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menilai bantuan kewirausahaan dari Kementerian Sosial ini membawa manfaat signifikan bagi anak-anak korban kekerasan seksual.

"Ini adalah langkah penting dalam mengembalikan harga diri dan harapan kehidupan mereka di masa selanjutnya," katanya.

Bantuan kewirausahaan yang diberikan pada belasan korban pelecehan di Kabupaten Batang oleh Kementerian Sosial sebesar Rp72,8 juta.

Pemkab Batang menilai pemberian modal usaha dari Kementerian Sosial RI pada korban pelecehan dan orang tua korban sangat efektif karena bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha mereka.

Faktanya, setelah mereka mendapatkan bantuan kewirausahaan, mereka bisa menunjukkan produktivitas, seperti usaha pelatihan menjahit, usaha bidang katering, dan cuci pakaian.

Intinya, mereka sudah memanfaatkan bantuan modal itu untuk usaha, sekaligus mendapatkan tambahan penghasilan, serta menghilangkan trauma.

Pemkab Batang serius untuk mencegah kasus pelecehan seksual di daerah terulang lagi, dengan memberikan kegiatan sosialisasi ke pondok pesantren maupun sekolah.

Demikian pula, pemkab minta pada masyarakat apabila terjadi kasus pelecehan agar melaporkan ke penegak hukum agar cepat mendapatkan penanganan dan mencegah korban lebih banyak.

Pihak penegak hukum memastikan akan merahasiakan identitas korban pada masyarakat, sehingga masyarakat maupun korban tidak perlu segan atau malu melaporkan.

Kasus ini jangan sampai ditutupi agar segera ada penanganan untuk mencegah korban lebih banyak. Laporkan saja ke pihak penegak hukum apabila terjadi kasus ini.

Tujuan bantuan modal usaha dari pemerintah ini memang untuk meningkatkan pendapatan para korban maupun orang tua korban agar bisa mandiri dan percaya diri.