Kamboja tidak berencana ungsikan diplomat dari Korut
8 April 2013 18:24 WIB
Seorang tentara Korea Selatan memasang barikade di pos pemeriksaan di Jembatan Unifikasi Korea, yang menuju zona demiliterisasi memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan di Paju, Senin (8/4). Korea Utara telah mengemukakan ancaman perang melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang didukung AS sejak PBB menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas uji nuklir ketiga negara tersebut Februari lalu. (REUTERS/Kim Hon-Ji)
Phnom Penh (ANTARA News) - Kamboja tidak berencana menarik petugas diplomatiknya keluar dari Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK), meskipun ketegangan meningkat di Semenanjung Korea, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Koy Kuong, Senin.
"Kami tidak memiliki rencana mengungsikan pejabat diplomatik kami dari Korea Utara. Kami membiarkan mereka bekerja seperti biasa," katanya kepada wartawan.
Komentarnya dibuat setelah Korea Utara mengatakan kepada kedutaan-kedutaan asing, Jumat lalu, untuk mempertimbangkan kemungkinan evakuasi jika ketegangan berkobar.
Koy Kuong menambahkan bahwa negara juga belum mengambil langkah untuk mengevakuasi buruh dan mahasiswa di Korea Selatan.
"Kami masih berpikir bahwa itu adalah hanya perang kata-kata antara DPRK dan Republik Korea," katanya, seperti yang dikutip dari Xinhua.
Sekitar 19.850 buruh migran Kamboja bekerja di Korea Selatan, menurut Departemen Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan, sedangkan jumlah mahasiswa Kamboja yang belajar di sana tidak tersedia datanya.
Penerjemah: Askan Krisna
"Kami tidak memiliki rencana mengungsikan pejabat diplomatik kami dari Korea Utara. Kami membiarkan mereka bekerja seperti biasa," katanya kepada wartawan.
Komentarnya dibuat setelah Korea Utara mengatakan kepada kedutaan-kedutaan asing, Jumat lalu, untuk mempertimbangkan kemungkinan evakuasi jika ketegangan berkobar.
Koy Kuong menambahkan bahwa negara juga belum mengambil langkah untuk mengevakuasi buruh dan mahasiswa di Korea Selatan.
"Kami masih berpikir bahwa itu adalah hanya perang kata-kata antara DPRK dan Republik Korea," katanya, seperti yang dikutip dari Xinhua.
Sekitar 19.850 buruh migran Kamboja bekerja di Korea Selatan, menurut Departemen Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan, sedangkan jumlah mahasiswa Kamboja yang belajar di sana tidak tersedia datanya.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: