Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua menyebutkan aset perbankan hingga Juni 2023 mencapai Rp93,67 triliun yang terdiri dari aset bank umum Rp90,97 triliun dan aset bank perkreditan rakyat (BPR) Rp2,7 triliun.

Kepala OJK Papua Muhammad Ikhsan Hutahaean di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya menilai kondisi industri jasa keuangan di Papua tetap stabil dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang terus meningkat, likuiditas

memadai, profil risiko yang terjaga dan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan

ekonomi di Papua.

"Kami mencatat jumlah penyaluran kredit bank umum naik sebesar 12,33 persen yoy yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 50,74 persen dari total kredit yang diberikan," katanya.

Menurut Ikhsan, dalam rangka mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), penyaluran kredit UMKM pada Juni 2023 mencapai Rp12,19 triliun atau 32,64 persen dari total penyaluran kredit di Papua.

"Di mana tumbuh sebesar 7,25 persen yoy dan telah mencapai target pemerintah sebesar 30 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juni sebesar 49,96 triliun, mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen yoy.
Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,69 persen menjadi 2,99 persen yoy, katanya.
Dia menambahkan fungsi intermediasi perbankan di Papua pada Juni 2023 dalam kondisi terjaga dengan

kecenderungan peningkatan penyaluran dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan

penghimpunan dana, sehingga LDR posisi Juni 2023 76,15 persen meningkat dibandingkan Juni 2022 68,49 persen.