Saham Inggris dibuka turun tertekan pound setelah PDB naik mengejutkan
11 Agustus 2023 15:39 WIB
Arsip foto - Pejalan kaki meninggalkan dan memasuki Bursa Efek London di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Neil Hall/pri.
Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris dibuka lebih rendah pada Jumat, ditekan oleh pound yang lebih kuat setelah data menunjukkan ekonomi Inggris secara mengejutkan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal kedua.
Data menunjukkan Inggris menambah pertumbuhan tak terduga pada kuartal kedua, dibantu oleh kinerja Juni yang kuat. Ekonomi tumbuh 0,2 persen pada kuartal kedua, bertentangan dengan konsensus untuk pembacaan datar dalam jajak pendapat para ekonom Reuters.
Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang berorientasi ke pasar luar negeri merosot 0,6 persen, sementara sterling menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut setelah data tersebut.
"Kekhawatiran yang masih ada bahwa ekonomi Inggris akan jatuh ke dalam resesi kemungkinan besar akan ditiadakan sekarang dengan angka-angka ini," kata Stuart Cole, kepala ekonom makro di Equiti Capital.
Indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 yang lebih fokus di dalam negeri tergelincir 0,2 persen.
Sektor pertambangan menyusut 1,1 persen, memimpin penurunan sektoral karena harga logam turun.
Data menunjukkan Inggris menambah pertumbuhan tak terduga pada kuartal kedua, dibantu oleh kinerja Juni yang kuat. Ekonomi tumbuh 0,2 persen pada kuartal kedua, bertentangan dengan konsensus untuk pembacaan datar dalam jajak pendapat para ekonom Reuters.
Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang berorientasi ke pasar luar negeri merosot 0,6 persen, sementara sterling menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut setelah data tersebut.
"Kekhawatiran yang masih ada bahwa ekonomi Inggris akan jatuh ke dalam resesi kemungkinan besar akan ditiadakan sekarang dengan angka-angka ini," kata Stuart Cole, kepala ekonom makro di Equiti Capital.
Indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 yang lebih fokus di dalam negeri tergelincir 0,2 persen.
Sektor pertambangan menyusut 1,1 persen, memimpin penurunan sektoral karena harga logam turun.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: