Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) mempercepat pekerjaan proyek Flyover Sekip Ujung yang berada di Simpang Jalan Sekip Ujung dan proyek jaringan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Palembang Sumatera Selatan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams melakukan kunjungan ke proyek untuk melihat langsung progres pekerjaan.


Dalam kunjungan tersebut Director of Operation III Waskita Karya ikut mendampingi Menteri Basuki. “Meski pekerjaan dikebut, namun Waskita tetap memperhatikan kualitas dan mutu pekerjaan proyek. Di sini tim proyek mengandalkan penerapan BIM (Building Information Modeling). Hal ini diterapkan tujuannya bisa mendeteksi adanya konflik di tahapan awal sebuah perencanaan, menghemat biaya serta bisa memastikan estimasi dan kebutuhan dari material, memiliki minimal risiko, serta tingkat kemampuan beradaptasi tinggi,” ucapnya.



Saat ini pekerjaan proyek Flyover Sekip ujung telah mencapai progres 60,66 persen. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 6 April 2022 lalu, Waskita meraih kontrak sebesar Rp168 miliar dan bekerjasama dengan PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri. “Dalam kontrak pekerjaan proyek ini menghabiskan waktu 755 hari terhitung sejak penandatanganan kontrak dan akan selesai pada bulan April 2024,” tambah Director of Operation III.



Jembatan sepanjang 660 meter ini menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Harapannya, akses jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalur tersebut. Di samping itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi Waskita Karya yang mengelola Traffic selama pelaksanaan proyek sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas.



“Flyover Sekip Ujung ini menjadi solusi terbaik untuk mengurai kemacetan yang terjadi selama ini di kawasan Jalan Simpang Sekip,” tambahnya.



Kunjungan kedua yaitu ke proyek jaringan IPAL. Untuk diketahui Waskita mengerjakan proyek IPAL Palembang Paket B2 B yang saat telah mencapai progres pekerjaan 91,89 persen. Proyek yang membutuhkan waktu pekerjaan 1137 hari ini dipastikan akan rampung pada Desember 2023 yang di mana pembangunannya menggunakan dana APBN sebesar Rp191 miliar.



Proyek IPAL B2 B yaitu proyek satu kesatuan dari Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang dan dibangun melalui dana hibah dari Pemerintah Australia sekitar Rp600 miliar digunakan untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang berkapasitas hingga 100 ribu Sambungan Rumah (SR), Pemerintah Pusat lewat APBN membangun jaringan pipa sampai jaringan tersier, kemudian Pemerintah Provinsi dan Kota membangun jaringan SR termasuk penyediaan lahan.



“Pembangunan IPAL seperti ini adalah salah satu upaya modernisasi pengelolaan air limbah yang juga dilaksanakan di kota lainnya seperti Makassar, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru. Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan siap untuk menyelesaikan tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Kota dalam pembangunan Sambungan Rumah," kata Menteri Basuki saat mendampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams meninjau proyek IPAL Palembang yang dilansir dari akun resmi Instagram Kementerian PUPR hari ini.



“Dengan segala kondisi yang dialami Perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek - proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan tata kelola yang baik,” tutup Director of Operation III.