Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong produsen baterai kendaraan listrik untuk terus berinovasi guna menjawab isu-isu berkaitan baterai kendaraan listrik.
"Saat ini baterai yang eksis jarak tempuhnya tidak jauh, charging-nya lama, mahal, dan bisa kebakaran. Nah isu-isu ini harus bisa dijawab,” kata Moeldoko usai melihat produksi baterai kendaraan listrik lokal, di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Moeldoko mengatakan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia telah membawa angin segar bagi industri baterai dalam negeri.
Saat ini, kata dia, anak-anak bangsa saling berlomba melakukan penelitian untuk bisa memproduksi baterai motor listrik agar bisa menjadi pemain di negeri sendiri.
Namun, dia mengatakan produsen baterai kendaraan listrik tidak cukup hanya bisa memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) seratus persen, melainkan perlu terus berinovasi.
Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini menekankan pentingnya penelitian secara mendalam sebelum nanti memasuki fase pabrikasi.
Baca juga: Menteri Bahlil minta pengujian baterai didirikan di Indonesia
Baca juga: Bahlil siap dukung percepatan realisasi proyek LG baterai EV
“Tentunya ini menjadi tantangan. Tapi peluang besar yang mengubah seluruh permainan sudah ada di depan mata kita, dan game changer itu bernama baterai motor listrik,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Moeldoko menjajal langsung motor listrik yang menggunakan baterai produk lokal. Ia terkesan saat mendengar bahwa kandungan TKDN baterai sudah seratus persen.
“Keunggulan lainnya tidak ada liquid, jadi aman dari kebakaran. Jarak tempuhnya bisa sampai seratus kilometer lebih. Karya anak bangsa ini harus kita apresiasi,” jelasnya.
Moeldoko dorong produsen baterai kendaraan listrik terus berinovasi
11 Agustus 2023 11:42 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat meninjau tempat produksi baterai kendaraan listrik lokal, di Malang, Jawa Timur, Jumat. ANTARA/HO-KSP.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: