BTPN Syariah layani masyarakat inklusif raih pembiayaan tanpa agunan
11 Agustus 2023 06:08 WIB
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin (dua kiri) bersama pejabat BTPN Syariah lainnya saat berkunjung ke pertemuan rutin sentra (PRS) di Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jatim. Kamis (10/8/2023). ANTARA/Novi Husdinariyanto.
Banyuwangi (ANTARA) - PT BTPN Syariah Tbk memberikan akses keuangan berupa pembiayaan tanpa agunan kepada masyarakat inklusif termasuk para perempuan pelaku ekonomi ultra mikro yang belum tersentuh layanan keuangan profesional melalui Program Tepat Pembiayaan Syariah.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin bersama pejabat BTPN Syariah lainnya menyampaikan program itu saat memantau langsung pertemuan rutin sentra (PRS) nasabah perempuan penerima pembiayaan ultra mikro di Desa Karang Rejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
"Pertemuan rutin sentra (PRS) ini menjadi kegiatan rutin ibu-ibu (nasabah) tiap dua minggu sekali di rumah ketua koordinator kelompok (penerima pembiayaan)," kata Ainul Yaqin.
Pertemuan rutin sentra ini menjadi tempat berkumpulnya kelompok perempuan pelaku ekonomi nasabah BTPN Syariah. Selain menjadi tempat membayar angsuran dan pencairan pembiayaan juga jadi wadah berkumpulnya ibu-ibu saling berbagi mengenai perkembangan usaha mereka.
Tak hanya itu, lanjut Ainul Yaqin, petugas BTPN Syariah juga mengedukasi ibu-ibu yang didominasi pelaku usaha mikro itu terkait dengan pengelolaan keuangan karena pencatatan keuangan penting bagi pelaku usaha.
Baca juga: BTPN Syariah salurkan pembiayaan Rp12,09 triliun sepanjang semester I
Baca juga: BTPN Syariah bukukan laba bersih Rp753 miliar pada semester I 2023
Dengan memberikan edukasi pengelolaan keuangan oleh pejabat BTPN Syariah, pelaku ekonomi mikro penerima pembiayaan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya dapat terkontrol dengan baik.
"Kami tidak hanya memfasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan, namun kami juga ada program pendampingan bagaimana usahanya bisa terus berkembang," ujarnya.
Seorang nasabah BTPN Syariah Banyuwangi, Titin mengaku terbantu dengan fasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan untuk modal usahanya.
"Saya sendiri usaha dagang hasil pertanian seperti buah naga, melon dan hasil pertanian lainnya, alhamdulillah dari semula pinjam Rp2.000.000 saat ini sudah bisa mencapai Rp8.000.000 seiring usaha terus berkembang, dan itu pun tanpa agunan," tuturnya.
Sementara itu, Senior Bisnis Manajer BTPN Syariah Cabang Banyuwangi Azizun Nisa menyebutkan saat ini nasabah bank BTPN di Banyuwangi mencapai sekitar 35 ribu orang dan terbagi 2.759 kelompok dan tersebar di 25 kecamatan.
"Selama ini untuk di Banyuwangi pembiayaan terkecil Rp2.000.000 dan terbesar Rp100.000.000," ujarnya.
Masyarakat inklusif merupakan masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberadaan.
Baca juga: BTPN Syariah salurkan modal usaha perempuan prasejahtera di Sultra
Baca juga: BTPN Syariah tetapkan direktur dan komisaris independen baru
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin bersama pejabat BTPN Syariah lainnya menyampaikan program itu saat memantau langsung pertemuan rutin sentra (PRS) nasabah perempuan penerima pembiayaan ultra mikro di Desa Karang Rejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
"Pertemuan rutin sentra (PRS) ini menjadi kegiatan rutin ibu-ibu (nasabah) tiap dua minggu sekali di rumah ketua koordinator kelompok (penerima pembiayaan)," kata Ainul Yaqin.
Pertemuan rutin sentra ini menjadi tempat berkumpulnya kelompok perempuan pelaku ekonomi nasabah BTPN Syariah. Selain menjadi tempat membayar angsuran dan pencairan pembiayaan juga jadi wadah berkumpulnya ibu-ibu saling berbagi mengenai perkembangan usaha mereka.
Tak hanya itu, lanjut Ainul Yaqin, petugas BTPN Syariah juga mengedukasi ibu-ibu yang didominasi pelaku usaha mikro itu terkait dengan pengelolaan keuangan karena pencatatan keuangan penting bagi pelaku usaha.
Baca juga: BTPN Syariah salurkan pembiayaan Rp12,09 triliun sepanjang semester I
Baca juga: BTPN Syariah bukukan laba bersih Rp753 miliar pada semester I 2023
Dengan memberikan edukasi pengelolaan keuangan oleh pejabat BTPN Syariah, pelaku ekonomi mikro penerima pembiayaan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya dapat terkontrol dengan baik.
"Kami tidak hanya memfasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan, namun kami juga ada program pendampingan bagaimana usahanya bisa terus berkembang," ujarnya.
Seorang nasabah BTPN Syariah Banyuwangi, Titin mengaku terbantu dengan fasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan untuk modal usahanya.
"Saya sendiri usaha dagang hasil pertanian seperti buah naga, melon dan hasil pertanian lainnya, alhamdulillah dari semula pinjam Rp2.000.000 saat ini sudah bisa mencapai Rp8.000.000 seiring usaha terus berkembang, dan itu pun tanpa agunan," tuturnya.
Sementara itu, Senior Bisnis Manajer BTPN Syariah Cabang Banyuwangi Azizun Nisa menyebutkan saat ini nasabah bank BTPN di Banyuwangi mencapai sekitar 35 ribu orang dan terbagi 2.759 kelompok dan tersebar di 25 kecamatan.
"Selama ini untuk di Banyuwangi pembiayaan terkecil Rp2.000.000 dan terbesar Rp100.000.000," ujarnya.
Masyarakat inklusif merupakan masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberadaan.
Baca juga: BTPN Syariah salurkan modal usaha perempuan prasejahtera di Sultra
Baca juga: BTPN Syariah tetapkan direktur dan komisaris independen baru
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: