Cilacap (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempercepat proses distribusi air bersih secara langsung ke masyarakat dengan menggandeng berbagai pihak, terutama saat musim kemarau tiba.

“Kita terus mendorong dan melakukan percepatan distribusi air bersih. Terima kasih pada Kementerian PUPR memberikan bantuan dan PDAM menyalurkan pada masyarakat sehingga masyarakat akhirnya bisa mendapatkan suplai air bersih dengan baik," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gandrungmangu di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Kamis.

Ganjar menyebut di daerah seperti Kampung Laut ini, keberadaan air bersih masih menjadi kendala, apalagi saat musim kemarau, warga biasanya harus membeli dengan harga cukup mahal.

"Hari ini kita senang karena sudah puluhan tahun mereka kesulitan air bersih sekarang sudah teratasi. Karena kapasitasnya cukup tinggi, suplai air di musim kemarau seperti ini juga sudah aman. Sekarang mereka bisa buka keran di rumah masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Sejumlah wilayah kekeringan, BNPB imbau warga mulai hemat air bersih
Baca juga: BPBD: Empat kecamatan di Boyolali kekeringan & minta bantu air bersih


Orang nomor satu di Jateng itu berharap warga ikut merawat SPAM Gandrungmangu agar kebutuhan air bersih terus tercukupi.

"Tidak boleh lagi ada yang BAB di sungai, semua harus hidup sehat," katanya.

Salah seorang warga Kecamatan Kampung Laut, Sumini (40), bersyukur atas adanya SPAM Gandrungmangu karena selama bertahun-tahun selalu kesulitan air bersih setiap musim kemarau tiba.

"Alhamdulillah sudah tidak beli lagi sekarang, katanya masih gratis. Ya meskipun nanti bayar, tidak semahal beli air di luaran dan kualitasnya juga lebih bagus, jadi lebih sehat," ujarnya.

Warga Kampung Laut sebelumnya harus membeli air bersih dengan Rp7.000 per jeriken.

Baca juga: BPBD Jateng bantu air bersih ke daerah terdampak kemarau
Baca juga: Pemkab Situbondo berikan bantuan jerigen warga terdampak kekeringan
Baca juga: BPBD Situbondo distribusikan air bersih ke desa kekurangan air bersih