Jakarta (ANTARA) -
Jenama tekstil Sejauh Mata Memandang meluncurkan koleksi terbaru 'Rimba' terinspirasi dari keadaan hutan di kawasan konservasi Leuser di Aceh Timur.

Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto mengatakan inspirasi itu datang setelah misi Sejauh Mata Memandang merevitalisasi lahan dan jalur gajah di hutan Leuser Aceh Timur.

"Akhirnya kembali saya bilang ingin bikin kain yang menceritakan tentang Leuser dalam satu kain, ada 4 binatang yang masih bisa hidup berdampingan ada badak, harimau, gajah, dan orang utan," ucapnya dalam konferensi pers Sejauh Mata Memandang di Jakarta, Kamis.

Baca juga: SMM bawa keindahan Indonesia dalam kain ramah lingkungan ke Bulgaria
Tampilan kemeja koleksi 'Rimba' Sejauh Mata Memandang di Dia.Lo.Gue, Bangka, Jakarta (ANTARA/Fitra Ashari)


Baca juga: Sejauh Mata Memandang hadirkan koleksi busana "Kudapan"


Dalam koleksinya kali ini, Sejauh Mata Memandang memadukan motif kawasan hutan Leuser lengkap dengan keadaan sebelum dan setelah restorasi hutan. Juga dilengkapi dengan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di sana.

Untuk melahirkan ide ini, Chitra berkolaborasi dengan pegiat konservasi dan pendiri Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) Farwiza Farhan untuk ikut melindungi hutan Leuser Aceh sejak tahun 2020.

Farwiza Farhan mengatakan HAkA mendukung keinginan Sejauh Mata Memandang untuk ikut merestorasi hutan khususnya jalur gajah Sumatera yang kini terancam punah.

"Pertama karena Sejauh mau ulang tahun ke enam, mau restorasi hutan enam hektar hutan. Saya tawari restorasi habitat gajah yang perlu direstorasi, pelan-pelan nambah sekarang sudah 20 hektar area yang udah direstorasi Sejauh," kata Farwiza.

Koleksi 'Rimba' ini, kata Chitra menggunakan bahan 100 persen tencel yang nyaman, tipis dan simpel untuk digunakan sehari-hari di lingkungan tropis.

Baca juga: "Baur" berikan napas baru untuk tekstil tak terpakai di JFW 2023

Warna yang digunakan pada koleksi ini berkisar antara tiga warna yaitu hijau, hitam dan putih. Mengenai warna, Chitra menjelaskan ketiga warna tersebut dapat merepresentasikan keadaan hutan yang ingin ia tunjukkan.

"Hijau menceritakan hutan, warna favoritku juga hijau, kalau hitam personal aja, kalau putih gambarin gajah keliatan, aku mau ada warna sedikit, putih juga ngga memerlukan warna atau air yang banyak," ujarnya.

Model baju pada koleksi ini kemeja untuk laki-laki, outer, scarf, dan baju panjang untuk laki-laki dan perempuan.

Dalam setiap produksinya, Sejauh Mata Memandang selalu menyelipkan pesan cinta lingkungan yang diwujudkan dengan hanya menggunakan bahan baku katun organik, rami, linen, dan serat daur ulang serta pewarna bersertifikat OEKO-TEX STANDARD 100.

Selain itu juga jenama yang berdiri sejak 2014 ini memiliki misi berdampak baik untuk lingkungan dengan berkreasi menciptakan produk berbahan positif alami serta mendorong kegiatan seperti daur ulang pakaian, mengangkat komunitas melalui pelatihan dan ikut mengurangi emisi karbon.

Koleksi Sejauh Mata Memandang 'Rimba' bisa didapatkan di website sejauh.com atau di Dia.Lo.Gue Bangka, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kisah Sejauh Mata Memandang, mencari peluang dari yang terbuang