"Sejak angkatan pertama pada 2020, Program Kampus Mengajar berperan penting dalam pemulihan program pembelajaran pascapandemi," katanya dalam Pelepasan Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan VI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Pada Program Kampus Mengajar Angkatan IV yang dilaksanakan pada 2022, para peserta program tersebut mampu memberikan dampak pembelajaran literasi yang setara dengan 4,6 bulan di taraf Sekolah Dasar (SD) dan 4,2 bulan di taraf Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Hal tersebut diperoleh dalam waktu penugasan yang hanya 11 minggu," ujarnya.
Adapun pada pembelajaran numerasi, kata Iwan, peserta program tersebut mampu memberikan dampak yang setara dengan lima bulan di taraf SD.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan sebanyak 93,6 persen Kepala Sekolah yang menjadi satuan pendidikan sasaran menyatakan puas dan sangat puas terhadap peserta pada Program Kampus Mengajar di angkatan yang sama.
Nunuk menyebutkan kehadiran mahasiswa di satuan pendidikan sasaran juga mendapat sambutan hangat dari Kepala Sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
"Ini merupakan bukti nyata bahwa Program Kampus Mengajar memiliki dimensi yang luas," kata Nunuk.
Program Kampus Mengajar adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Baca juga: Kemendikbudristek terjunkan 3.643 mahasiswa tingkatkan literasi Jatim
Baca juga: Kampus Mengajar mampu tingkatkan kualitas pendidikan inspiratif