Lubukbasung, Sumbar (ANTARA Newsa) - Sedikitnya 17 unit bangunan terdiri atas rumah dan tempat ibadah tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan di Jorong Muko-muko, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Warsito, Sabtu, mengatakan bahwa dari 17 unit bangunan tersebut tiga unit rusak berat dan 14 unit rusak ringan terdiri dari empat unit rumah ibadah dan 13 unit rumah.

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu dan saat ini pemilik rumah sudah diungsikan ke rumah tetangga yang dianggap aman," kata Bambang Warsito.

Ia menambahkan, Satgas BPBD Kabupaten Agam dan masyarakat setempat sedang melakukan evakuasi pohon yang menimpa rumah. Namun terkendala tidak adanya penerangan, karena listrik di lokasi padam.

"Demi kebaikan bersama, evakuasi pohon tumbang akan kita lanjutkan besok," tambahnya.

Selain 17 unit bangunan yang tertimpa pohon, kata dia, hujan lebat yang terjadi dari pagi hingga sore pada Sabtu (6/4) juga mengakibatkan banjir di dua lokasi.

Perkampungan warga di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya ketinggian air mencapai 1 meter akibat luapan Sungai Guntung dan di Jorong Gadiah Angik, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara akibat luapan Batang Antokan dan Masang.

Di Nagari Koto Kaciak sendiri volume air sudah mulai turun. Sedangkan untuk Jorong Gadiah Angik kondisi air masih sekitar 1 meter dan jalan menuju lokasi tidak bisa dilalui kendaraan.

"Kita masih mendata berapa rumah yang terendam air dan dari informasi sementara yang kita peroleh, tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Ia menambahkan, banjir kiriman ini juga pernah terjadi pada 30 Desember 2012, mengakibatkan sekitar 1.500 keluarga di Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara terisolasi dan satu orang meninggal dunia.

"Air menyusut sekitar empat hari kemudian dan BPBD Kabupaten Agam memfasilitasi untuk membawa warga dan sepeda motor keluar dari lokasi tersebut," tambahnya.