"Saya akan usulkan ke presiden untuk memperbaiki kondisi veteran di manapun berada, akan pikirkan langkah-langkah untuk bagaimana bisa menempatkan LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) di tempat yang seharusnya ditempatkan," katanya pada peringatan Hari Veteran Nasional di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan selama ini jasa para veteran luar biasa. Bahkan para veteran generasi 1945, termasuk generasi Brigjen TNI Slamet Riyadi masih terus menorehkan jasa bagi bangsa.
"Begitu selesai perang apa yang mereka lakukan, yang masih muda berangkat sekolah semua, sisanya membangun sekolah di manapun. Sekarang ada Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Belum lagi SMA, STM yang mereka bangun sampai saat ini masih ada," katanya.
Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan karena ingin Indonesia lebih terhormat, makmur, dan sejahtera.
"Itu yang mereka cita-citakan, karena itulah saya hargai perjuangan saudara-saudara. Terima kasih sudah undang saya," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini Kemenhan terus menerapkan strategi yang ketat, termasuk meningkatkan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.
"Meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Panutan kita adalah Jenderal Sudirman, dari beliau kita belajar tidak menyerah untuk mengejar cita-cita," katanya.
Ia mengatakan kunci kekuatan Indonesia untuk menghadapi potensi ancaman adalah memperkuat identitas dan jati diri bangsa. Selain itu juga membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua I LVRI Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur mengatakan tentang kesejahteraan anggota veteran saat ini para veteran hanya menerima pensiun, tunjangan veteran sebesar 50 persen.
"Berupa tuvet atau tunjangan veteran sebesar Rp875.000 dan dana kehormatan sebesar Rp938.000. Total sebesar Rp1.813.000, jauh di bawah UMR, sehingga banyak anggota veteran yang hidup dalam kondisi kekurangan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, banyak veteran yang menempati rumah tidak layak huni.
"Besar harapan kami pemerintah melalui Kementerian PUPR dan BUMN untuk melakukan renovasi rumah veteran yang tidak layak huni, serta bila kondisi keuangan negara memungkinkan untuk menaikkan besaran tuvet dan daor mendekati UMR," demikian Muzani Syukur.
Baca juga: Purnawirawan temui Presiden Jokowi ajukan peningkatan kesejahteraan
Baca juga: Presiden: Pemerintah Akan Tingkatkan Kesejahteraan Veteran
Baca juga: Ribuan veteran perang Australia hidup sebagai tunawisma
Baca juga: Veteran perang harapkan tunjangan ditambah
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua I LVRI Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur mengatakan tentang kesejahteraan anggota veteran saat ini para veteran hanya menerima pensiun, tunjangan veteran sebesar 50 persen.
"Berupa tuvet atau tunjangan veteran sebesar Rp875.000 dan dana kehormatan sebesar Rp938.000. Total sebesar Rp1.813.000, jauh di bawah UMR, sehingga banyak anggota veteran yang hidup dalam kondisi kekurangan," katanya.
Selain itu, dikatakannya, banyak veteran yang menempati rumah tidak layak huni.
"Besar harapan kami pemerintah melalui Kementerian PUPR dan BUMN untuk melakukan renovasi rumah veteran yang tidak layak huni, serta bila kondisi keuangan negara memungkinkan untuk menaikkan besaran tuvet dan daor mendekati UMR," demikian Muzani Syukur.
Baca juga: Purnawirawan temui Presiden Jokowi ajukan peningkatan kesejahteraan
Baca juga: Presiden: Pemerintah Akan Tingkatkan Kesejahteraan Veteran
Baca juga: Ribuan veteran perang Australia hidup sebagai tunawisma
Baca juga: Veteran perang harapkan tunjangan ditambah