Denpasar (ANTARA News) - Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga berpeluang masuk putaran final setelah menghempaskan Tonga BSC Jakarta dengan skor 82-66 pada lanjutan kompetisi Speedy National Basketball Leageu (NBL) di GOR Purna Krida, Kerobokan, Bali, Sabtu.
Tim asuhan Simon Wong itu adalah salah satu dari tiga klub yang berpeluang merebut posisi kedelapan dalam klasemen akhir NBL Indonesia.
Tonga BSC pada kuarter awal sempat unggul 17-15 berkat strategi tembakan tiga angka yang diterapkan Orlando Uneputty dan kawan-kawan. Tim asal ibu kota tersebut melepaskan 10 tembakan tiga angka dan empat di antaranya menembus sasaran.
Pada kuarter kedua Tonga BSC masih menerapkan strategi yang sama, namun Satya Wacana mampu mengantisipasi dengan menerapkan pertahanan lebih ketat membuat akurasi tembakan lawannya menurun hingga 50 persen.
Hanya dua tembakan tiga angka yang menembus sasaran dari 11 kali percobaan yang dilakukan oleh para pemain Tonga BSC. Kedua tembakan tersebut dilesakkan oleh Saleh Afriatna, "shooting guard" tim itu.
Pada kuarter itu serangan Satya Wacana lebih variatif dua "guard" tim tersebut mengancam melalui tembakan tiga angka, dan dibantu para pemain besar yang bermain cantik pada daerah pertahan lawannya.
Strategi serangan yang lebih beragam membuat Satya Wacana berbalik unggul pada kuarter kedua dengan skor 21-14.
Tonga BSC berusaha mengimbangi permainan lawannya pada kuarter ketiga sehingga mampu memperpendek ketertinggala sehingga babak tersebut ditutup dengan angka 55-52.
Usaha Tonga BSC mengejar angka Satya Wacana terasa sia-sia karena pertahanan yang diterapkan lawannya itu mampu menekan permainan tim asal Jakarta tersebut sehingga para kuarter terakhir hanya mampu mengoleksi delapan poin.
Yoppi France Giay, pemain depan Satya Wacana penyumbang angka terbanyak bagi timnya dengan perolehan 16 poin, bahkan sempat melakukan aksi "slam dunk" yang cantik. Sedangkan pada kubu Tonga BSC, Hardian meraih angka terbanyak dengan 17 poin.
Satya Wacana berpeluang ke putaran final
6 April 2013 17:08 WIB
Ilustrasi (istimewa)
Pewarta: I Gusti Ketut Agung Wijaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: