Semarang (ANTARA News) - Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Tengah memperkirakan 10 persen anak usia sekolah di wilayah itu mengalami kelainan refraksi sehingga sangat memerlukan kacamata.
"Pada beberapa pemeriksaan mata yang kami lakukan di sekolah-sekolah, kami selalu temukan kelainan refraksi pada mata, khususnya rabun jauh," kata anggota Perdami Jateng Trilaksana N. di Semarang, Sabtu.
Trilaksana menyebutkan, kelainan refraksi mata ini bisa diatasi dengan memakai kacamata, namun orang tua kerap menolak dengan berbagai alasan, seperti kasihan anak masih kecil sudah berkacamata.
"Padahal, memakai kacamata itu bisa mengoreksi kelainan refraksi mata yang diderita anak sejak dini," katanya.
Dia mengungkapkan refraksi mata terjadi karena sebab genetis dari orang tua atau lingkungan dan perilaku.
"Perilaku sehari-hari, misalnya, kebiasaan bermain game di komputer dan telepon seluler. Saat bermain game, anak kan jarang berkedip. Mata jadi capek, kering, dan memengaruhi kelainan refraksi," katanya.
Oleh karena itu, Trilaksana berharap masyarakat menyadari pentingnya kesehatan mata dan menyebutkan bahwa koreksi lewat pemakaian kacamata lebih maksimal jika dilakukan sejak dini.
10 persen anak sekolah butuh kacamata
6 April 2013 15:45 WIB
Seorang petugas optik memasangkan alat refraksi untuk mengukur ketajaman mata seorang pelajar SD (ANTARA/Saptono)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: